Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Akan Cek WNI yang Sakit tetapi Takut Ditelantarkan RS di Wuhan

Kompas.com - 29/01/2020, 16:32 WIB
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerin Luar Negeri mengaku akan mengecek lebih lanjut adanya kabar warga negara Indonesia di Wuhan, China yang menderita batuk selama dua minggu tetapi tidak mau ke rumah sakit karena takut ditelantarkan.

Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, pihaknya perlu mengetahui di mana persisnya kejadian itu.

"Nanti kami cek lagi ya. Karena memang banyak sekali informasi yang masuk, persisnya di mana kami ingin ketahui lebih lanjut," kata Faizasyah di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2020).

Baca juga: Mengapa WNI di Wuhan Belum Dievakuasi? Ini Jawaban Jokowi...

Kendati demikian, Faizasyah menegaskan bahwa WNI di Wuhan mayoritas adalah mahasiwa dan selalu mendapat perhatian kesehatan di asrama masing-masing

Asrama, kata dia, selalu berada dalam pengawasan Pemerintah China dan universitas.

"Mahasiswa-mahasiswa kita berdiam di asrama. Asrama itu sendiri mendapat perhatian yang sangat penuh dari pemerintah setempat termasuk memastikan mengetes kesehatan mereka dari waktu ke waktu," ujar Faizasyah.

"Jadi mereka yang berdiam di asrama tentunya mendapat proses pengecekan dari waktu ke waktu," ucapnya.

Baca juga: Wapres Sebut Evakuasi WNI di Wuhan Masih Menunggu Sikap Pemerintah China

Sebelumnya, Ketua Ranting Persatuan Pelajar Indonesia Tiongkok di Huazong University of Sience an Technology Koirul mengaku mendapat informasi ada beberapa WNI di Wuhan yang terserang batuk lebih dari dua minggu.

Meski demikian tidak dapat disimpulkan WNI tersebut terpapar virus corona jenis baru atau tidak.

"Beberapa saya enggak bisa sebutkan namanya karena belum confirm," kata Khoirul melalui keterangan tertulis, Rabu (29/1/2020).

Untuk diketahui, secara umum seseorang yang terpapar virus corona jenis baru memiliki ciri atau gejala seperti paparan virus corona pada umumnya.

Baca juga: TNI AU Sudah Siapkan Skema Evakuasi WNI di Wuhan, Termasuk Ruang Karantina

Menurut Khoirul, saat ini WNI tersebut mengalami batuk meskipun tidak memiliki riwayat bronkitis

"Laporan yang kami terima tidak ada gejala lain interaksi pasti sama penduduk lokal," ungkapnya.

Akan tetapi, WNI di Wuhan enggan memeriksakan diri ke rumah sakit di sana. Sebab, ada kekhawatiran mereka malah dikarantina dan ditelantarkan di RS.

Apalagi, saat ini RS di Wuhan dipenuhi pasien dengan keluhan mengidap virus corona. Sehingga, ada kekhawatiran juga yang tadinya tidak mengidap virus corona malah tertular.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com