Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2020, 14:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh perwakilan partai politik nonparlemen, Rabu (29/1/2020), bertemu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat.

Pertemuan tersebut membahas sejumlah isu politik, termasuk ambang batas parlemen (parlementiary threshold).

"Hari ini kami perwakikan tujuh partai yang kemarin belum lolos (ambang batas parlemen) diundang oleh Pak mendagri untuk berbincang banyak hal," ujar Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso usai pertemuan.

"Terutama tentang berbagai tata aturan perundangan politik dan beliau tadi menyampaikan beberapa gagasan," lanjut dia.

Baca juga: Kenaikan Ambang Batas Parlemen Dinilai Wajar Partai Besar, tapi Partai Menengah Nilai Kurang Ajar

Menurut Priyo, perwakilan parpol menyampaikan aspirasi soal ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) dan ambang batas parlemen agar diturunkan.

"Mengenai parlemantiary threshold (PT) bila saatnya tiba perlu ada pikiran apakah semangatnya untuk membunuh demokrasi? di mana ada kemungkiman munculnya partai baru terbungkam dengan lewat aturan (perundangan) yang legal," lanjut Priyo.

Tujuh perwakilan partai sepakat mengusulkan ambang batas parlemen tersebut dihilangkan alias nol persen.

Senada dengan usulan di atas, tujuh perwakilan partai juga mengusulkan ambang batas pencalonan presiden diturunkan untuk menghindari adanya keterbatasan calon presiden dan calon wakil presiden.

Priyo menilai, terbatasnya peserta pilpres membuat polarisasi masyarakat begitu besar.

Dampaknya, ada dampak berkepanjangan dari polarisasi masyarakat akibat pilpres.

Priyo melanjutkan, dalam pertemuan juga membahas berbagai tata aturan perundangan bidang politik.

"Kami bahas bagaimana agar sistem perpolitikan Indonesia dibenahi. Termasuk soal UU Parpol, UU Pemilu, UU MD3, UU Pilkada dan hal-hal lain, juga soal pemilu serentak, " tambah Priyo.

Baca juga: Ketimbang Kenaikan Ambang Batas Parlemen, PSI Lebih Setuju Ditetapkan Ambang Batas Fraksi

Selain Priyo, pertemuan tersebut dihadiri oleh Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Sekjen Partai Hanura Gede Pasek Suardika, Sekjen DPP PBB Afriansyah Ferry Noor.

Kemudian, hadir pula Wakil Sekjen PSI Satia Chandra Wiguna, Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan dan Sekjen Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana.

Tujuh partai ini diketahui tidak lolos ke Senayan karena tidak memenuhi ambang batas parlemen dalam pemilu 2019.

Adapun persentase raihan suara ketujuh partai ini, yakni Perindo 2,67 persen, Berkarya 2,09 persen, PSI 1,89 persen, Hanura 1,54 persen, PBB 0,79 persen, Garuda 0,50 persen dan PKPI 0,22 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jemaah Haji Dapat Asuransi Jiwa dan Kecelakaan, Ini Ketentuannya

Jemaah Haji Dapat Asuransi Jiwa dan Kecelakaan, Ini Ketentuannya

Nasional
Bosan Ditanya Siapa Cawapres Ganjar, Megawati: Untung Saya Ketum PDI-P, Bisa Putuskan Sendiri

Bosan Ditanya Siapa Cawapres Ganjar, Megawati: Untung Saya Ketum PDI-P, Bisa Putuskan Sendiri

Nasional
Sempat Temui Prabowo, Kenapa Hary Tanoe Akhirnya Pilih Dukung Ganjar Capres?

Sempat Temui Prabowo, Kenapa Hary Tanoe Akhirnya Pilih Dukung Ganjar Capres?

Nasional
Masuk sebagai Kandidat Cawapres Ganjar, Mahfud MD: Biasa Saja

Masuk sebagai Kandidat Cawapres Ganjar, Mahfud MD: Biasa Saja

Nasional
Bertemu Jokowi di Istana, Ketum PBNU Sebut Tak Bicarakan Politik

Bertemu Jokowi di Istana, Ketum PBNU Sebut Tak Bicarakan Politik

Nasional
Kontras Kecam Semua Bentuk Penghalangan dalam Sidang Haris-Fatia

Kontras Kecam Semua Bentuk Penghalangan dalam Sidang Haris-Fatia

Nasional
Ganjar Bicara Mimpi Bung Karno Setelah Terima Dukungan Perindo

Ganjar Bicara Mimpi Bung Karno Setelah Terima Dukungan Perindo

Nasional
PBNU Tak Akan Dukung Capres Tertentu, Gus Yahya: Wong NU Bukan Parpol

PBNU Tak Akan Dukung Capres Tertentu, Gus Yahya: Wong NU Bukan Parpol

Nasional
Mahfud Bakal Bertemu Jokowi Siang Ini, Serahkan Kajian soal Masa Jabatan Pimpinan KPK

Mahfud Bakal Bertemu Jokowi Siang Ini, Serahkan Kajian soal Masa Jabatan Pimpinan KPK

Nasional
Ketua MA Lantik Tiga Hakim Agung

Ketua MA Lantik Tiga Hakim Agung

Nasional
Demokrat Berpeluang Merapat ke Koalisi Gerindra jika AHY Tak Dipilih Anies Jadi Cawapres

Demokrat Berpeluang Merapat ke Koalisi Gerindra jika AHY Tak Dipilih Anies Jadi Cawapres

Nasional
Gelar Latihan Pasukan Khusus 3 Matra, Dankoopssus Nyatakan TNI Siap Atasi Terorisme

Gelar Latihan Pasukan Khusus 3 Matra, Dankoopssus Nyatakan TNI Siap Atasi Terorisme

Nasional
Perindo Resmi Dukung Ganjar Pranowo sebagai Bakal Capres 2024

Perindo Resmi Dukung Ganjar Pranowo sebagai Bakal Capres 2024

Nasional
Sosialisasikan Program THK, Dompet Dhuafa Ajak Influencer hingga Rekan Media Jelajah Sentra Ternak Cianjur

Sosialisasikan Program THK, Dompet Dhuafa Ajak Influencer hingga Rekan Media Jelajah Sentra Ternak Cianjur

Nasional
Kontras Kritik JPU dalam Sidang Kasus Haris Azhar dan Fatia

Kontras Kritik JPU dalam Sidang Kasus Haris Azhar dan Fatia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com