Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kasihan Tenaga Honorer Kerja Bertahun-tahun kalau Ujungnya Diberhentikan"

Kompas.com - 29/01/2020, 06:06 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Menurut dia, kualitas tenaga honorer pun tidak selalu lebih buruk dari ASN. Sebaliknya, tidak sedikit ASN yang kesulitan mengikuti ritme kerja di instansinya karena kemampuan yang tidak sesuai dengan tuntutan di lapangan.

"Jadi mungkin kalau mau mengevaluasi tenaga honorer perlu dipertimbangin juga untuk mengevaluasi proses seleksi CPNS. Sudah tepatkah? Sudah sesuai sasarankah?" ujar Nisa.

Dihubungi secara terpisah, Muhammad, seorang tenaga honorer di pemerintah provinsi, juga menilai bahwa kebijakan pemerintah ini tidak tepat.

Tak jauh berbeda dengan Nisa, alasannya adalah bahwa seleksi CPNS dibatasi dengan umur.

"Kasihan honorer yang sudah bertahun-tahun mengabdi kalau ujungnya bakal diberhentikan begitu saja. Jadi mau dikasih waktu lima tahun buat tes juga percuma kalau ada batasan umur," tutur Muhammad.

Baca juga: Tenaga Honorer Akan Dihapus Bertahap

Sementara itu, pegawai honorer di sebuah kementerian pusat yang hanya mau dipanggil Tia, menilai bahwa kebijakan pemerintah ini sudah tepat.

Sebab, jika tujuan akhirnya adalah menghilangkan tenaga honorer di setiap kementerian dan lembaga, proses itu memang butuh waktu yang tidak singkat.

"Menurut saya lima tahun waktu yang cukup apalagi jika tiap tahun dibuka seleksi CPNS dan PPPK," ujar dia.

Atas kebijakan pemerintah ini, Tia dan Muhammad berencana untuk terus mengikuti seleksi CPNS hingga batas wakti maksimal.

Baca juga: Siap-siap CPNS, Berikut Jadwal dan Lokasi SKD di Jabodetabek

Keduanya ingin memperjuangkan status mereka untuk dapat diangkat sebagai ASN.

Berbeda dari keduanya, Nisa berencana untuk mempersiapkan karier lainnya jika pada tahun 2020 ini dirinya tak lulus seleksi CPNS.

Menurut dia, masih banyak kesempatan pekerjaan yang lebih baik alih-alih terus menerus menjadi tenaga honorer.

"Kalau terus bertahan jadi honorer gajinya enggak naik-naik. Padahal di luar kesempatan masih ada. Kayak temen-temenku tiap tahun gajinya naik, masa mau terus jadi honorer dengan gaji yang sama terus," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com