JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch mengkritik pernyataan Ketua KPK Firli Bahuri yang menyebut proses pencarian eks caleg PDI-P, Harun Masiku, bak mencari jarum di dalam sekam.
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menilai, pernyataan tersebut terlalu berlebihan dan menunjukkan ketidakmampuan KPK dalam memburu Harun Masiku.
"Pernyataan ini terlalu berlebihan dan semakin menunjukkan ketidakmampuan KPK dalam menangkap yang bersangkutan dalam waktu cepat," kata Kurnia dalam keterangan tertulis, Selasa (28/1/2020).
Baca juga: Ketua KPK:Tunggu Waktu Saja, Harun Masiku Pasti Tertangkap
Menurut dia, KPK selama ini dikenal sebagai lembaga yang mampu mengungkap sebuah perkara dengan cepat hingga menangkap para pelaku dan auktor intelektualnya.
Namun, Kurnia menilai KPK pada era Firli justru melempem karena terkesan lambat dalam proses penegakan hukum, terutama dalam memburu Harun Masiku.
"Nazarudin yang di Kolumbia saja bisa ditangkap oleh KPK, kenapa Harun yang jelas-jelas sudah di Indonesia saja tidak mampu segera diproses?" ujar Kurnia.
Adapun M Nazaruddin, politikus Partai Demokrat sekaligus mantan anggota DPR, ditangkap KPK dalam pelariannya di Kolombia pada 2011. Ia tersandung kasus korupsi wisma atlet.
Menurut Kurnia, lambatnya KPK dalam menangkap tersangka itu bisa menurunkan citra KPK yang selama ini dinilai baik di mata publik.
Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, KPK tengah berupaya menemukan keberadaan eks caleg PDI Perjuangan (PDI-P) Harun Masiku.
Harun kini berstatus buronan atas kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024.
Baca juga: Firli Bahuri: Kalau Ada yang Sembunyikan Harun Masiku, Kita Tangkap!
Firli mengatakan, semua wilayah yang terindikasi keberadaan Harun sudah dilakukan pengecekan, yaitu di Sulawesi dan Sumatera Selatan. Namun, Harun belum berhasil ditemukan.
"Kami sudah cari, semua wilayah yang ada indikasi ada tempat persembunyiannya, apakah di Sulawesi, apakah di Sumatera Selatan, sudah kita lakukan semua, tetapi belum ada, belum ketangkap," kata Firli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/1/2020).
Firli mengakui, mencari seorang buronan bukan persoalan yang mudah. Oleh karenanya, ia belum bisa memastikan apakah Harun bisa tertangkap dalam waktu dekat.
"Mencari orang itu enggak gampang memang ya, itu sama dengan cari jarum dalam sekam, oke, tapi pasti akan ketangkap," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.