JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meminta masyarakat tetap tenang menghadapi demam berdarah dengue (DBD) yang kini mulai merebak.
Terawan memastikan, pihaknya akan mengantisipasi DBD melalui standar operasional prosedur yang sesuai.
"Tenang saja, kita juga sudah sesuai SOP-nya," kata Terawan di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Selasa (28/1/2020).
Baca juga: Jumlah Penderita DBD Bertambah Jadi 224 Orang, 2 Balita Meninggal
Terawan mengatakan, dinas kesehatan di setiap daerah telah menyiagakan jajaran mereka yang khusus menangani pengendalian penyakit menular.
Dinas kesehatan di tiap wilayah pun dipastikan siap untuk memenuhi kebutuhan penanggulangan virus DBD.
"Terus memantau, terus mensupport apa yang dibutuhkan," ujar Terawan.
Meski demikian, Terawan tetap mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya upaya pencegahan. Ia mendorong seluruh warga untuk menerapkan gaya hidup sehat.
"Pencegahan dengan melakukan, memberikan informasi-informasi kepada masyarakat itu sangat penting. Ya (untuk mencegah) DBD, lingkungannya, sanitasinya juga harus baik," kata Terawan.
Untuk diketahui, virus demam berdarah dengue (DBD) melanda sejumlah daerah di Indonesia.
Di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur misalnya, jumlah penderita DBD dilaporkan terus bertambah.
Plt Kadis Kesehatan Sikka Petrus Helermus mengungkapkan, jumlah penderita DBD di bulan Januari sudah mencapai ratusan.
"Hingga saat ini, jumlah penderita yang dirawat di RSUD Tc Hillers Maumere sebanyak 224 orang. Dari jumlah itu, 2 orang meninggal dunia. Yang meninggal itu anak di bawah lima tahun," ungkap Petrus, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/1/2020).
Baca juga: Ini Beda Demam Berdarah (DBD) dengan Demam Biasa
Pada minggu lalu, wabah DBD juga telah merebak di Tangerang Selatan, Banten.
Setidaknya, 20 orang mengalami gejala penyakit yang disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes aegypti itu.
"Ada 20 orang baru suspect (gejala). Kalau penderita kan itu sudah ada hasil lab (labolatorium) yang menyatakan kalau dia DBD, ini baru perkiraan," kata Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Tangsel, Tulus Muladiyono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/1/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.