Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Terbitkan Travel Warning bagi WNI yang Ingin ke China

Kompas.com - 27/01/2020, 20:32 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta Kementerian Luar Negeri mengeluarkan peringatan perjalanan atau travel warning bagi warga negara Indonesia yang hendak ke China.

Hal itu menyusul persebaran virus corona dari Wuhan, China ke sejumlah negara.

Hingga kini, dilaporkan 80 orang meninggal dunia dan 2.744 orang lainnya terinfeksi dan masih menjalani perawatan intensif.

"Kementerian Perhubungan sudah melarang maskapai melakukan penerbangan dari dan ke Wuhan. Bahkan jika perlu, untuk sementara waktu perlu juga dipertimbangkan pelarangan penerbangan dari dan ke seluruh wilayah China," kata pria yang akrab disapa Bamsoet ini melalui keterangan tertulis, Senin (27/1/2020).

Baca juga: Kemenkes: Seluruh Mahasiswa Indonesia di Wuhan Aman, tapi Sulit Dievakuasi

Ia pun merujuk sikap pemerintah Inggris dan Amerika Serikat yang telah mengeluarkan travel warning bagi warga negara mereka masing-masing.

Bahkan, ia mendorong, agar sementara waktu pemerintah mengeluarkan larangan bagi warga negara China yang hendak pergi ke Indonesia. Hal itu menyusul belum adanya vaksi yang dapat mengobati penyakit ini.

"Memang hingga kini di Indonesia belum ada korban yang positif terinfeksi Corona. Namun bukan berarti kita tak boleh mengendurkan kewaspadaan,” kata dia.

Ia menambahkan, kemampuan virus corona untuk menyebar sangat kuat.

Baca juga: Harga Pangan Melonjak, KBRI Siapkan Rencana Kirim Logistik untuk WNI di Wuhan

Berbeda dengan SARS yang hanya bisa menyebar setelah masa inkubasi, virus corona justru dapat menyebar pada saat masa inkubasi.

Lebih jauh, ia menuturkan, thermal scanner atau alat pendeteksi tubuh yang telah disiagakan di 135 pintu masuk negara tidak bisa menjamin Indonesia dapat terbebas dari virus ini.

Sebab, thermal scanner hanya mendeteksi suhu tubuh untuk menilai dugaan awal orang yang terkena virus Corona.

Sementara, orang yang masih dalam masa inkubasi virus, ketika suhu tubuhnya belum naik dan masih normal, bisa lolos dari thermal scanner.

"Masa inkubasi virus Corona mencapai dua minggu hingga munculnya gejala penyakit berupa demam dan lain sebagainya. Seseorang yang merasa sehat, bisa saja sebenarnya di dalam tubuhnya ia sedang terkena virus Corona," ujar politisi Partai Golkar ini.

Baca juga: Virus Corona Merebak, WNI di Wuhan Diminta Lapor ke KJRI Terdekat

Karena itu, menurut Bambang, mengeluarkan travel warning dan mencegah sementara waktu kunjungan wisatawan China ke Indonesia dinilai sebagai pilihan terbaik.

"Pilihan yang bijaksana guna melindungi rakyat Indonesia dari dampak penyebaran virus yang mematikan ini," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com