Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akui Kesulitan Kirim Logistik ke WNI di Wuhan

Kompas.com - 27/01/2020, 17:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, distribusi logistik kepada warga negara Indonesia (WNI) yang terisolasi di Kota Wuhan, China, terganggu.

"Sejumlah mahasiswa dan beberapa warga Indonesia masih berada di Kota Wuhan, China. Kita kesulitan mengirim bantuan logistik kepada mereka akibat adanya wabah virus ini," ujar Jokowi di sela kunjungan kerja ke Surabaya, Senin (27/1/2020), sebagaimana dikutip Antara.

Meski demikian, Presiden Jokowi memastikan, Kedutaan Besar Republik Indonesia di China terus berupaya agar dapat mengirimkan bahan makanan kepada WNI di Wuhan yang memilih berdiam diri di tempat tinggal masing-masing.

Baca juga: Presiden Jokowi: KBRI Terus Pantau Kondisi WNI di Wuhan

"Berkaitan dengan pengiriman bantuan logistik ini, kita masih terbentur dengan aturan main. Karena untuk masuk ke sana ketat sekali. Tapi masih dalam pendalaman oleh KBRI kita agar semua terlayani dengan baik," ujar Presiden Jokowi.

Kepala Negara berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap penularan wabah corona virus ini.

Pemerintah sendiri terus berupaya memperketat pengawasan di seluruh pintu masuk resmi. Mulai dari bandar udara dan pelabuhan.

Baca juga: Kemenlu Pastikan 243 WNI di Wuhan Tak Terinfeksi Virus Corona

Khususnya bandara dan pelabuhan yang berhubungan dengan penerbangan dari dan bertujuan ke China.

"Memang ini bukan sesuatu yang mudah. Karena pada masa inkubasi, panas kadang-kadang tidak bisa terdeteksi dengan scanner yang kita miliki," ujar Presiden Jokowi.

Ia menambahkan, upaya pencegahan wabah corona virus sedang dihadapi oleh semua negara.

Upaya KBRI di China

Diberitakan sebelumnya, Kedutaan Besar RI di Beijing memastikan akan terus memberikan perlindungan keselamatan jiwa bagi WNI yang terisolasi di Kota Wuhan setelah wabah corona virus.

Baca juga: Update Kondisi Mahasiswa Indonesia di Wuhan: Bingung, Harga Makanan Melonjak

"Kami tidak akan meninggalkan mereka. Kami terus menghubungi mereka. Bahkan, kalau ada hal mendesak yang perlu disampaikan, kami sediakan empat nomor hotline," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun, sebagaimana dikutip Antara pada Senin.

Empat nomor hotline terkait wabah virus yang telah membunuh puluhan orang itu, yakni +861065325489, +8613811284505, +8613146453974, dan +8613552235327.

KBRI sekaligus memastikan, akan memenuhi kebutuhan pangan WNI yang terjebak di Wuhan.

Baca juga: Terisolasi di Asrama, 12 Mahasiswa Unesa di Wuhan Makan Mi Instan

Sebab, Djauhari mengakui, seiring dengan waktu, logistik di Kota Wuhan semakin menipis. Bahkan, berdasarkan informasi, bahan makanan akan habis dalam waktu lima hingga enam hari ke depan.

"Tapi sebelum mereka (WNI) kehabisan, kami akan suplai terus," ujar Djauhari.

KBRI akan memesan logistik melalui daring, kemudian dikirim lewat kurir kepada masing-masing koordinator WNI yang ada di setiap universitas maupun apartemen.

Baca juga: Kemenlu Pastikan 243 WNI di Wuhan Tak Terinfeksi Virus Corona

Untuk memudahkan distribusi logistik itu, KBRI telah mendirikan posko khusus di Chansa, Provinsi Hunan.

Djauhari menambahkan, tak semua dari WNI yang terisolasi di Wuhan berstatus pelajar. Ada seorang di antaranya merupakan pekerja profesional dan tinggal di apartemen.

"Tanpa terkecuali, mereka (WNI pekerja) juga kami suplai pangan di mana pun warga kita berada di Wuhan," kata Dubes Djauhari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com