Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Jadikan Persoalan Virus Corona sebagai Isu Keamanan Nasional

Kompas.com - 27/01/2020, 08:26 WIB
Dani Prabowo,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat hubungan internasional dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Alex Jemadu menilai, pemerintah perlu meningkatkan status keamanan menyusul penyebaran kasus Novel Coronavirus yang berasal dari Kota Wuhan, China, kian meluas.

Pemerintah tak cukup hanya menjadikan persoalan ini sebagai isu kesehatan, tetapi sudah perlu menjadikannya sebagai salah satu ancaman keamanan nasional.

"Harus ada tindakan yang di luar batas-batas mobilisasi sumber daya yang normal. Karena, ini kalau dalam hubungan internasional itu sudah masuk ke tahap sekuritisasi. Sekuritisasinya isu kesehatan dijadikan isu keamanan," kata Alex kepada Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Baca juga: Korban Meninggal akibat Virus Corona di China Capai 80 Orang, 2.300 Orang Terinfeksi

Ia meyakini, Pemerintah China dapat memahami kondisi Indonesia, sehingga tidak perlu khawatir bahwa langkah yang dilakukan akan mengganggu hubungan bilateral kedua belah negara.

Apalagi, saat ini Pemerintah China juga telah melakukan tindakan serupa agar penyebaran virus tak meluas. China mengisolasi Wuhan. 

Baca juga: Terungkap, Profil Orang yang Rentan Meninggal akibat Virus Corona Wuhan

Selain itu, Indonesia memiliki alasan yang cukup kuat untuk menjadikannya sebagai isu keamanan internasional.

Latar belakang ekonomi masyarakat yang tidak terlalu kuat serta fasilitas kesehatan yang masih belum terlalu canggih dapat menjadi alasan utama pemerintah.

"Tindakan seperti ini bisa dilakukan, dan China tidak perlu merasa tersinggung dengan itu. Karena kita ingin melakukan tindakan penyelamatan terhadap ancaman eksistensial seperti ini," ujarnya.

"Kalau pun dia sewot dengan itu, kita bisa jelaskan. Bahwa ini ada situasi yang penyebarannya sudah lintas batas negara, dan sudah sampai Eropa dan Amerika," imbuh dia.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Ini Dampaknya pada Pariwisata Indonesia

Sejauh ini, Pemerintah Indonesia telah melakukan sejumlah langkah guna mengantisipasi penyebaran virus corona di Tanah Air.

Mulai dari memasang thermo scanner atau alat pengukur suhu di 135 pintu masuk negara, mengukur suhu tubuh Warga Negara China yang tiba di Tanah Air, hingga mengisolasi sejumlah orang yang terduga terpapar virus tersebut di rumah sakit.

Hingga Senin pagi, Pemerintah China menyatakan, korban meninggal akibat wabah virus corona mencapai 80 orang dengan lebih dari 2.300 orang terinfeksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com