Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Souw Beng Kong, Kapiten Etnis Tionghoa Berpengaruh yang Dipercaya Belanda...

Kompas.com - 27/01/2020, 07:40 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak sembarang pedagang Tionghoa di zaman Hindia Belanda bisa seperti Souw Beng Kong.

Souw Beng Kong lahir sekitar 1580, pada masa Dinasti Ming, di Tang Oa, dekat Kota pelabuhan Amoy, Provinsi Hok Kian, China.

Kepiawaiannya dalam berdagang, ditambah pengaruhnya yang sangat besar membuat Pemerintah Hinda Belanda menaruh perhatian besar kepada Souw Beng Kong.

Pada 1611, Banten dikenal menjadi salah satu wilayah yang memiliki hasil bumi berkualitas. Souw Beng Kong menjadi salah satu saudagar hasil bumi tersebut.

Bagi petani Banten, andil Souw Beng Kong amat besar. Ia dipercaya menjadi negosiator tiap kali petani Banten menjual hasil buminya ke pedagang asing seperti Portugis, Inggris hingga Belanda.

Baca juga: Jejak Orang Tionghoa dalam Penyebaran Islam di Pulau Jawa

Bersama Souw Beng Kong, para pedagang Tionghoa yang mendiami tanah Banten juga mendapat hati dari Kesultanan Banten.

Kesultan Banten merasa puas dengan keberadaan Souw Beng kong dan orang-orang Tionghoa lainnya. Pasalnya orang-orang Tionghoa banyak mengajarkan teknologi baru di bidang pertanian.

Mereka mengajarkan pematangan dan pengairan karena sebelumnya hasil panen padi warga dianggap kurang memuaskan.

Namanya yang kian tersohor membawanya berkenalan dengan Gubernur Jenderal JP Coen. 

JP Coen terpincut bukan saja karena Souw adalah seorang saudagar terkenal, namun juga karena pengaruh besarnya.

Souw Beng Kong awalnya enggan berhubungan dengan orang Belanda. Hal itu tak lepas dari adanya perjanjian antara Belanda dan Pangeran Jayakarta pada 1614.

Dimana isi perjanjian itu melarang orang-orang Tionghoa membangun rumah di sekitar loji yang didirikannya. Orang-orang Tionghoa pun melakukan pemboikotan terhadap Belanda.

Menyadari situasi tak menguntungkan Belanda, akhirnya JP Coen menghapus peraturan tersebut. Tepatnya setelah Belanda menaklukan Jayakarta pada 1619.

Karena kadung tak percaya, orang-orang Tionghoa tetap tak mau berhubungan dagang dengan Belanda.

Ketika orang-orang Tionghoa menegaskan tak ingin berhubungan dengan Belanda, JP Coen teringat Souw Beng Kong yang dinilainya punya pengaruh besar.

Baca juga: Masyarakat Tionghoa Dalam Aktivitas Perjudian di Batavia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com