JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku baru mengetahui alasan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menolak jabatan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Hal itu disampaikan Jokowi saat berpidato di acara pengukuhan pengurus DPP Hanura di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (24/1/2020).
Jokowi mengaku baru tahu alasan OSO menolak jabatan Wantimpres lantaran lebih memilih memimpin Hanura.
Baca juga: Cerita Jokowi saat Tak Diundang OSO di Munas Hanura
"Karena Pak OSO lebih mencintai Hanura dibanding duduk di Wantimpres. Baru tahu saya juga. Oleh sebab itu kalau Partai Hanura dikelola secara profesional dan penuh dengan kecintaan seperti yang ditunjukkan Pak OSO, saya yakin Partai Hanura akan jadi partai besar," kata Jokowi lantas disambut tepuk tangan seluruh kader Hanura di sana.
Karena memilih menjadi Ketua Umum Hanura, OSO tak bisa menjabat anggota Wantimpres sebab peraturan perundang-undangan tak membolehkan.
Jokowi pun optimistis ke depannya Hanura akan semakin besar di bawah kepemimpinan OSO yang kini membawahi 807 anggota DPRD dari partainya di seluruh Indonesia.
"Dan itu ditunjukkan oleh seluruh anggota DPRD (Hanura) di seluruh Tanah Air baik provinsi, kabupaten, kota, ada 807 anggota dewan dari Partai Hanura yang duduk di DPRD," lanjut Presiden.
Sebelumnya, OSO pun mengaku ditawari posisi di Wantimpres oleh Jokowi.
Meski menolak, OSO mengatakan, tawaran itu sebagai bukti bahwa Presiden Joko Widodo tidak pernah meninggalkan Hanura.
"Saya berterima kasih kepada Presiden yang telah menawarkan saya duduk di Dewan Pertimbangan. Itu menandakan Presiden Jokowi tidak pernah meninggalkan kita," kata OSO dalam pidato di acara pembukaan Munas III Hanura, di Jakarta, Selasa (17/11/2019) malam, dikutip dari Antara.
Meskipun demikian, kata OSO, dirinya harus menolak tawaran Presiden karena masih memegang amanah sebagai Ketua Umum Hanura.
"Tapi saya lebih memilih bersama saudara-saudara saya para kader. Saya merasa tidak bermoral jika hanya karena sebuah jabatan saya harus meninggalkan amanah yang saudara-saudara berikan," ujar OSO.
Baca juga: Mengaku Ditawari Jadi Wantimpres, OSO: Ini Tanda Jokowi Tak Tinggalkan Hanura
OSO mengatakan, dirinya sangat mencintai Republik Indonesia, namun dia juga mencintai dan ingin membesarkan Partai Hanura.
Dia mengajak seluruh kader sungguh-sungguh membesarkan partai.
"Partai kita diterjang badai politik yang begitu dahsyat. Badai yang dibangun oleh orang yang pernah dibesarkan Partai Hanura. Pengkhianat partai itu gagal, mereka pindah ke partai lain," kata OSO.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.