Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Fokus Urus Kota Bogor, Bima Arya Batal Maju Jadi Caketum PAN

Kompas.com - 24/01/2020, 20:15 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto memutuskan mundur dari busi calon ketua umum PAN dengan alasan ingin fokus sebagai Wali Kota Bogor.

"Saya sudah putuskan Insya Allah bagi saya berkhidmat di Bogor adalah prioritas utama," ujar Bima di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (24/1/2020).

Sebelumnya, Bima sempat mempertimbangkan maju dalam bursa pemilihan calon ketua umum PAN. Bahkan, dia mengklaim telah mendapat dukungan.

Baca juga: Disebut Didukung Amien Rais Jadi Caketum PAN, Ini Kata Mulfachri Harahap

Namun, Bima kini menarik keinginan tersebut dengan alasan ingin fokus mengurus Kota Bogor.

Bima mengatakan, apabila menjadi ketua umum, dirinya harus membagi waktu antara keperluan partai maupun mengurus Kota Bogor.

"Kalau sebagai ketua umum partai saya harus membagi waktu, nanti urusan (gereja) Yasmin tidak kelar dan Jakarta banjir karena saya enggak maksimal kerjanya, kalau saya banyak konsolidasi ke daerah sebagai ketum partai," kata dia.

"Jadi Insya Allah saya lakukan untuk fokus di Bogor sampai ujung masa jabatan," tegas Bima.

Diberitakan sebelumnya, Kongres PAN diketahui mengagendakan pemilihan ketua umum 2020-2025.

Hingga saat ini, kandidat yang dipastikan maju sebagai calon ketua umum adalah Zulkifli Hasan, Asman Abnur, dan Mulfachri Harahap.

Baca juga: Mau Maju Jadi Caketum PAN, Mulfachri Harahap Merasa Tak Perlu Deklarasi

Asman Abnur sudah mendeklarasikan diri maju sebagai kandidat calon ketua umum PAN periode 2020-2025.

Deklarasi disampaikan Asman di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (17/1/2020).

"Setelah ditetapkan tanggal dan lokasi kongres, secara resmi dan terbuka menyatakan saya, Asman Abnur, maju sebagai kandidat calon ketua umum," kata Asman.

Sementara Mulfachri merasa tak perlu deklarasi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com