Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Peluru di Tubuh Wawan, Aktivis Tim Relawan untuk Kemanusiaan

Kompas.com - 24/01/2020, 16:07 WIB
Tsarina Maharani,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Sumarsih meraba seluruh tubuh anak lelakinya itu. Ada sebuah lubang di kausnya. Seperti lubang sundutan rokok. Di sekeliling lubang itu tampak warna cokelat kemerahan.

Sumarsih membuka kaus Wawan. Di dada sebelah kiri, tampak sebuah lubang terbakar dengan warna kecokelatan.

"Wan, kamu lapar..., oh, Wan, kamu ditembak," ujar Sumarsih mengenang peristiwa itu.

Peluru tajam di tubuh Wawan

Sumarsih mengiyakan ketika jenazah Wawan diminta untuk diotopsi. Wawan diotopsi di RSCM oleh dr. Budi Sampurno.

Sambil menunjukkan plastik kecil, dr. Budi memberikan keterangan hasil otopsi.

"Wawan ditembak peluru tajam. Baru kali ini saya melihat jenis peluru seperti ini," kata Sumarsih mengulang keterangan dr. Budi.

Baca juga: Telepon Terakhir Wawan dan Peluru Tajam di Atma Jaya...

Sumarsih mengatakan plastik berisi peluru itu sempat disodorkan kepada dirinya. Namun, ia menolak memegangnya.

"Enggak Dok, itu kan yang membunuh anak saya," ujarnya.

Sumarsih hanya berpesan kepada dr. Budi agar menyampaikan keterangan sejujur-jujurnya kepada pihak lain jika diminta.

"Saya mohon agar dokter juga memberikan keterangan yang sama apabila nanti diperlukan," kata Sumarsih.

Kesaksian mereka tentang Wawan...

Pada peringatan 40 hari wafatnya Wawan, Sumarsih mengundang seorang senior TRuK Ita F Nadia untuk memberikan kesaksian.

Menurut Sumarsih, Ita mengatakan memiliki hubungan yang dekat dengan Wawan. Ita, kata Sumarsih, menyebut anak lelakinya itu berhati lembut dan berjiwa penolong.

Menurut cerita, sebelum ditembak, Wawan bersama enam orang temannya mengangkat dan menyemprotkan air hidran di depan kampus Atma Jaya untuk menetralisasi gas air mata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

Nasional
Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Nasional
Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Nasional
Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Nasional
Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Nasional
Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Palsu Pelat TNI: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Palsu Pelat TNI: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

Nasional
Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri...

Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri...

Nasional
Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Nasional
Soroti Kasus 'Ferienjob', Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Soroti Kasus "Ferienjob", Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Nasional
Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com