JAKARTA, KOMPAS.com - Hari itu, Jumat 13 November 1998, Maria Katarina Sumarsih seperti menemui lorong gelap panjang yang seolah tak berujung.
Sang anak terkasih, Bernadinus Realino Norma Irmawan atau Wawan, tewas di tangan aparat dengan satu letusan senjata api.
"Tanggal 13 November 1998 adalah hari Jumat Hitam yang kelam bagi kami sekeluarga, karena cinta kasih kami direnggut oleh aparat bersenjata yang menjadi alat rezim," tulis Sumarsih dalam 'Perjuangan Menuntut Kebenaran dan Keadilan', seperti dikutip dari buku Melawan Pengingkaran (2006), Jumat (24/1/2020).
Baca juga: Dugaan Kekerasan yang Sistematis dalam Kasus Tragedi Semanggi I dan II
Wawan merupakan mahasiswa Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta sekaligus aktivis Tim Relawan untuk Kemanusiaan (TRuK).
Ketika ketegangan gerakan mahasiswa dan masyarakat prodemokrasi memuncak jelang penutupan sidang istimewa MPR, Wawan tengah berada di kampus.
Sumarsih bercerita, sore itu seseorang bernama Ivon meneleponnya. Ivon menanyakan keberadaan Wawan.
"Saya langsung berteriak...," ujar Sumarsih.
"Ada yang kena, ya? Wawan ada di kampus," lanjutnya mengenang.
Sumarsih menyebut Ivon pun mencoba menenangkan dirinya.
"Tante tenang saja, Ivon akan mencari Wawan. Nanti Ivon telepon lagi," kata Sumarsih mengulang percakapan Ivon.
Baca juga: Pernyataan Jaksa Agung dan Rekomendasi DPR 2001 tentang Tragedi Semanggi
Tidak lama berselang, Romo Sandyawan Sumardi menelepon Sumarsih. Ia mengaku sudah tak lagi mendengar apa yang dikatakan Romo Sandy.
Menurut Sumarsih, ia hanya mengulang-ngulang pertanyaan soal keberadaan Wawan.
Telepon akhirnya diambil alih suami Sumarsih, Arief Priyadi.
Romo Sandy memberitahu agar Sumarsih dan Arif segera ke Rumah Sakit Jakarta.
"Irma (adik Wawan), saya suruh tunggu di rumah saja, barangkali Ivon masih akan menelepon," tuturnya.
Perjalanan mencekam bertemu Wawan
Setelah mendapat kabar itu, Sumarsih dan suaminya bergegas menuju rumah sakit. Mobil dikemudikan Sodik, adik ipar Sumarsih.
Sumarsih menuturkan, jalanan Jakarta sore itu mencekam.
"Di sepanjang jalan, saya berdoa Rosario mohon keselamatan untuk Wawan," kata Sumarsih.