Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Jokowi Bela Prabowo soal Kunker Luar Negeri | Alasan Erick Thohir Pilih Yenny Wahid dan Triawan Munaf

Kompas.com - 24/01/2020, 07:58 WIB
Dani Prabowo,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kunjungan kerja Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke luar negeri menuai kritik.

 

Sebab, dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan, Prabowo telah melakukan kunjungan ke tujuh negara.

Di lain pihak, Presiden Joko Widodo justru membela anak buahnya itu. Menurut dia, apa yang dilakukan Prabowo adalah bagian dari diplomasi pertahanan.

Berita mengenai kunjungan kerja Prabowo ke luar negeri ini menjadi salah satu berita yang diminati pembaca di rubrik nasional Kompas.com.

Baca juga: Jokowi Bela Prabowo soal Kunjungan ke Luar Negeri, PKS: Rakyat Perlu Bukti

Selain soal kunjungan kerja Prabowo, berita lainnya yang menarik minat pembaca terkait penunjukkan komisaris Garuda Indonesia. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat suara soal penunjukkan Triawan Munaf dan Yenny Wahid sebagai Komisaris Utama dan Komisaris PT Garuda Indonesia Tbk.

Berikut ulasannya:

1. Jokowi bela Prabowo

Presiden menyatakan, apa yang dilakukan Prabowo merupakan bagian dari diplomasi pertahanan.

Di samping itu, kunjungan kerja yang dilakukan Prabowo juga sekaligus dalam rangka untuk melihat alat utama sistem pertahanan yang akan dibeli Indonesia.

"Bagus atau tidak bagus. Benar atau tidak benar. Bisa digunakan atau tidak bisa digunakan, semua dicek secara detail," kata Jokowi dalam sambutannya pada rapat pimpinan Kementerian Pertahanan 2020, Kamis (23/1/2020) pagi.

"Dan itu sudah kami diskusikan dengan Pak Menhan, tidak sekali dua kali. Banyak yang enggak tahu," ucap dia lagi.

Baca juga: Bangun Industri Pertahanan, Jokowi Tugaskan Prabowo Gunakan Teknologi

Jokowi justru balik mengkritik pihak-pihak yang menyindir Prabowo yang merupakan rivalnya pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 itu.

"Kalau ada yang bertanya belum ngerti urusan diplomasi pertahanan," kata Jokowi.

Hingga saat ini, tercatat sudah ada tujuh negara yang dikunjungi Prabowo.

Kritik kepada Prabowo sebelumnya datang dari Partai Keadilan Sejahtera, salah satu parpol yang mengusungnya pada Pilpres 2014 dan 2019.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengingatkan mengenai pesan Presiden Joko Widodo yang sempat menyatakan bahwa kunjungan atau studi ke luar negeri juga bisa dilakukan melalui ponsel.

"Pak Jokowi saat 16 Agustus 2019 lalu mengingatkan agar meminimalkan kunjungan ke luar negeri. Bahkan secara demonstratif beliau menunjukkan via HP-nya, kunjungan luar negeri bisa melalui HP (ponsel). Dunia sudah terkoneksi," kata Mardani kepada wartawan, Jumat (17/1/2020).

Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Jumat (17/1/2020).Kompas.com/AKHDI MARTIN PRATAMA Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Jumat (17/1/2020).

2. Alasan Erick Thohir pilih Triawan Munaf dan Yenny Wahid

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Garuda Indonesia pada Rabu (22/1/2020) lalu mengumumkan nama Triawan Munaf sebagai pengganti Sahala Lumban Gaol untuk menduduki posisi Komisaris Utama perusahaan penerbangan pelat merah itu.

Pada saat yang sama, nama Yenny Wahid, putri kedua dari Presiden keempat Abdurrahman Wahid diumumkan sebagai komisaris Garuda Indonesia.

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, penunjukkan kedua orang pendukung Jokowi di Pilpres 2019 lalu itu merupakan bagian dari upaya penguatan manajemen bisnis perusahaan.

Baca juga: Jadi Komisaris Garuda Indonesia, Apa yang Akan Dilakukan Yenny Wahid?

Pengalaman Triawan sebagai mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) diharapkan dapat memberikan masukan positif bagi Garuda dalam menghadapi persaingan di dunia industri penerbangan.

"Di era Garuda ini kan persaingannya sudah bukan pesawat saja, di mana di Garuda itu juga banyak implementasi teknologi yang harus disiapkan. Itu juga ada hubungan dengan tadi bagaiamna kita berpartner dengan pihak swasta juga," kata Erick di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020).

Sementara itu, penunjukkan Yenny dilakukan lantaran saat ini Garuda Indonesia tengah dirundung persoalan tenaga kerja, khususnya kaum perempuan.

"Apa sih kondisi Garuda? Garuda itu kan ada dua hal. Tidak hanya di bisnisnya ada permasalahan, tetapi juga tentu dengan proteksi daripada ketenagakerjaannya yang khususnya untuk kaum wanita," ujar Erick di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020).

Baca juga: Jabat Komisaris Garuda, Yenny Wahid Bantah Ada Bagi-bagi Jabatan

Sosok Yenny Wahid dinilai cocok mengatasi persoalan itu. Yenny diharapkan dapat berkomunikasi dengan para pegawai, terutama pramugari Garuda.

"Di mana dengan adanya Bu Yenny, tentu sekarang pramugari, front officer perempuan paling tidak ada yang melindungi atau ada yan bisa diajak bicara," ucap Erick.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com