Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT dan UNDP Gelar Pertemuan 100 Pakar Antiteror Bahas Pencegahan Ekstremisme

Kompas.com - 23/01/2020, 12:52 WIB
Sania Mashabi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - United Nation Developement Programme (UNDP) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mendorong negara Asia Selatan dan Asia Tenggara memiliki rencana aksi nasional pencegahan dan penanggulangan ektremisme berbasis kekerasan.

Kerja sama itu diwujudkan dengan mengumpulkan 100 pakar antiteror dan pejabat keamanan terkemuka di Asia Selatan dan Asia Tenggara untuk membahas cara mencegah peningkatan ancaman kekerasan ektrimisme di Hotel Gran Melia, Jakarta, Kamis (23/1/2020).

"Acara ini diselenggarakan dalam rangka untuk mendorong agar negara-negara memiliki rencana aksi nasional dalam rangka mencegah dan penanggulangan ektrimisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme," kata Deputi Kerjasana Internasional BNPT Andhika Chrisnayudhanto.

Baca juga: PPATK Telusuri Pendanaan Terorisme secara Digital

Andhika menyampaikan, rencana aksi nasional adalah kegiatan yang diserukan secara global milik Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Bentuk aksinya semacam sosialisasi nasional terkait penganggulangan dan pencegahan ektrimisme berbasis kekerasan.

Indonesia, kata Andhika, menjadi pemimpin bagi Asia Tenggara dan Asia Selatan untuk mengajak seluruh negara di kawasan tersebut memiliki rencana aksi nasional.

"Nah untuk itu Indonesia menjadi lead di kawasan Asia selatan dan juga kawasan Asia Tenggara untuk mendorong agar terbentuk rencana aksi nasional," ujar dia. 

Maka dari itu, Andhika berharap usai acara ini banyak negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan memiliki rencana aksi nasional.

Selain itu, berhasil memunculkan optimisme untuk mencegah ektrimisme berbasis kekerasan.

"Jadi berasal dari PBB dan diharapkan masing-masing negara memiliki rencana aksi nasional dalam penanggulangan ektrimisme berbasis kekerasan," ucap Andhika.

Di tempat yang sama, Resident Representative UNDP Indonesia Christopher Bahuet menilai, berbagi pengalaman sangat penting untuk memastikan respons yang efektif terhadap ekstrimisme kekerasan.

Baca juga: Berantas Radikalisme, Kepala BNPT Usul Aktifkan Kembali Upacara Bendera

Sebab, kata dia, beberapa tahun terakhir ada peningkatan jumlah insiden yang disebabkan kekerasan ekstrimisme.

"Selama beberapa tahun terakhir, negara-negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan telah mengalami peningkatan jumlah insiden yang disebabkan kekerasan ektrimisme," ucap Christopher.

"Pertukaran regional ini berfungsi sebagai platform bagi Indonesia dan negara-negara yang berpartisipasi untuk mengidentifikasi berbagai pendekatan dan langkah terbaik yang dapat diintegrasikan ke dalam recana aksi nasional," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Nasional
Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Nasional
Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Nasional
Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Nasional
Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com