JAKARTA, KOMPAS.com – Jelang 100 hari masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, pemerintah terus berupaya merombak struktur komisaris dan direksi badan usaha milik negara (BUMN).
Satu per satu orang dekat lingkaran Istana pun mulai masuk ke dalam sejumlah posisi strategis di lingkungan perusahaan pelat merah itu.
Setidaknya ada lima orang dianggap dekat dan dipercaya oleh Presiden Joko Widodo untuk menduduki jabatan strategis di BUMN.
Siapa saja mereka?
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Ahok ditunjuk sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT Pertamina (Persero). Ia merupakan wakil Jokowi ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Ketika Jokowi terpilih sebagai Presiden pada periode pertama, ia menggantikan posisinya sebagai orang nomor satu di DKI.
Lulusan Teknik Geologi Universitas Trisakti itu ditetapkan sebagai komisaris utama sejak 22 November 2019 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No.SK-282/MBU/11/2019 tanggal 22 November 2019.
Sebelumnya, Ahok pernah menduduki sejumlah jabatan politik, antara lain anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur, Bupati Belitung Timur, dan anggota DPR RI.
Chandra Hamzah
Mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah menjabat sebagai Komisaris Utama Bank BTN.
Bukan kali ini saja Chandra menduduki jabatan komisaris.
Pada 2014 lalu, Menteri BUMN Rini M Soemarno pernah menunjuknya sebagai Komisaris Utama PT PLN (Persero).
Ia juga pernah ditunjuk sebagai Komisaris Utama BTN.
Belakangan, Chandra mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama BTN lantaran baru saja menjabat sebagai Komisaris Utama PLN.