Semula, Sukendar menuju Markas Kipam di Ancol, tetapi rupanya keberadaan mereka telah dipindah ke Markas Besar Korps Marinir.
Sekitar pukul 03.00 WIB, Sukendar menemui perwira jaga Mabes Korps Marinir yang kemudian menghubungi Letnan (Mar) Mispan Sutarto. Ketika itu, Komandan Taifib Kapten (Mar) Winanto sedang berada di mes di Jalan HOS Cokroaminato 103 Menteng, Jakarta Pusat.
Letnan Mispan, Sersan Saparimin, dan Sukendar kemudian menuju Markas Besar AL di Dermaga II Tanjung Priok untuk mengambil peralatan tambahan dari KRI Multatuli sekitar pukul 03.30 WIB.
Rupanya, tabung oksigen yang dibawa dalam keadaan kosong sehingga mereka harus menuju pabrik pengisian oksigen di Manggarai.
Baca juga: Cerita Tan Jin Sing, Bupati Yogyakarta Keturunan Tionghoa: Intrik Keraton hingga Perang Diponegoro
Setelah melapor ke Kostrad sekitar pukul 08.00 WIB, tim tersebut langsung berangkat ke Lubang Buaya dengan menggunakan truk. Akan tetapi, Sukendar tak mengetahui secara pasti di mana lokasi sumur tua tersebut.
Hingga akhirnya, setelah sempat bertanya kepada sejumlah orang yang berada di sekitar lokasi, tim tersebut tiba sekitar pukul 09.30 WIB di Pondok Gede.
Mereka bertemu Resimen Parako yang tengah berjaga, dan Tim Kipam yang turut berangkat diperiksa.
Baca juga: Peran Gus Dur di Balik Kemeriahan Imlek...