Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Pengamat, Elektabilitas Sandiaga Uno Naik Usai Disebut Jokowi

Kompas.com - 17/01/2020, 10:59 WIB
Sania Mashabi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, meyakini elektabilitas Sandiaga Uno akan semakin melonjak setelah namanya disebut Presiden Joko Widodo sebagai calon penggantinya pada Pemilu 2024.

Alasannya, karena Jokowi adalah sumber berita yang sering dibaca masyarakat.

"Dampaknya buat nama Sandiaga Uno pasti akan terbantu untuk naik lagi (elektabilitasnya). Kenapa? Karena Jokowi adalah sumber berita," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/1/2020).

Baca juga: Saat Presiden Jokowi Isyaratkan Sandiaga Jadi Penggantinya

Menurut dia, masyarakat akan menilai Sandiaga Uno sebagai salah satu nama yang harus diperhitungkan dalam Pemilu 2024 karena disebut oleh Jokowi langsung.

"Dan kemudian akan terpatri di pikiran politik masing-masing rakyat indonesia bahwa salah satu nama yang mesti dipertimbangkan adalah Sandiaga Uno di 2024," ujar Hendri.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah memberi isyarat kepada mantan rivalnya pada Pilpres 2019, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno.

Isyarat itu diberikan Jokowi saat meresmikan pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Mulanya, Jokowi berseloroh bahwa ada kader Hipmi yang hadir dalam acara tersebut akan menjadi kandidat capres pada Pilpres 2024.

Namun, Jokowi tak menyebutkan nama. Mantan Gubernur DKI itu hanya memberikan isyarat bahwa calon kuat penggantinya sebagai presiden ialah yang barusan berdiri.

Diketahui, hanya Sandiaga yang baru saja berdiri saat Jokowi berpidato.

Baca juga: Respons Sandiaga Saat Diisyaratkan Jokowi Menang pada Pilpres 2024

Saat itu Jokowi mengaku hanya mengenal satu mantan Ketua Umum Hipmi, yaitu Sandiaga Uno yang menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

"Bahwa yang hadir di sini adalah kandidat yang kemungkinan besar akan menggantikan saya dan saya meyakini itu. Tapi, saya tidak menyebutkan orangnya siapa. Hanya tadi yang baru saja berdiri tadi (Sandiaga) kira-kira," ujar Jokowi lantas disambut tepuk tangan kader Hipmi.

Sandiaga pun menilai pernyataan Presiden Jokowi yang mengisyaratkan dirinya bakal menang pada Pilpres 2024 hanya candaan.

"Ya mungkin Pak Presiden guyon (bercanda) ya tadi. Atau mungkin Pak Presiden ingin membesarkan hati saya. Pak Presiden orangnya baik," ujar Sandiaga yang juga hadir dalam acara tersebut.

Sandiaga pun mengatakan, Pemilu 2024 masih jauh. Ia menilai yang terpenting saat ini mereka yang berkeinginan maju pada Pilpres 2024 harus menunjukkan kerja nyata terlebih dahulu.

Baca juga: Jokowi Prediksi Sandiaga Menang Pilpres 2024, Gerindra: Bukan Hal Mustahil

Ia menambahkan, yang terpenting baginya saat ini ialah melakukan segala hal yang dapat membantu perekonomian Indonesia.

Ia juga meminta semua pihak tak lagi berseteru lantaran pilpres telah usai.

"Kita menjaga persatuan kita. Kenapa saya hadir di sini juga saya ingin menunjukkan kepada seluruh rekan-rekan Hipmi bahwa pemilu sudah selesai. Proses politik sudah selesai. Sekarang saatnya kita bersatu membangun bangsa," ujar Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Nasional
PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nasional
PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya 'Survive'

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya "Survive"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com