JAKARTA, KOMPAS.com - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Staquf bertemu dengan Paus Fransiskus di kompleks Basilika Santo Petrus, Vatikan, Rabu (15/1/2020).
Pertemuan terjadi setelah tokoh NU yang akrab disapa Gus Yahya itu mengikuti musyawarah antaragama di Gregorian University, Roma, bersama 18 tokoh agama-agama Ibrahim.
"Diskusi yang digelar sejak pagi hingga sore mengerucutkan sikap dan langkah bersama dalam menghadapi kemelut kemanusiaan dewasa ini, yang sangat kental diwarnai oleh konflik antarkelompok agama," ujar Gus Yahya melalui keterangan tertulisnya, Kamis (16/1/2020).
Baca juga: Ketum PBNU: Kerja Sama Antarumat Beragama Diharapkan Bukan Sekadar Jaga Toleransi
Menurut Gus Yahya, dalam pertemuan itu Reverand Thomas Johnson dari World Evangelical Alliance menekankan bahwa deklarasi saja tidak cukup untuk mengatasi konflik agama.
Sebab, belum tentu banyak orang mau sungguh-sungguh membaca dan mempelajari apa pesan yang disampaikan.
Gus Yahya kemudian menambahkan, siapapun yang membuat deklarasi kemanusiaan harus merealisasikan ucapannya dengan langkah strategis.
"Memang siapa pun yang membuat deklarasi harus siap menindaklanjutinya dengan langkah-langkah strategis yang nyata," ungkapnya.
Baca juga: Pesan Natal Sekjen PBNU: Mari Wujudkan Indonesia Aman, Damai, dan Berkeadilan
Ia pun memberi contoh dengan menjelaskan kiprah NU dalam mambangun strategi transformatif melalui aktivisme sosial.
Antara lain, melakukan pelayanan bagi masyarakat dalam arti luas, termasuk melindungi hak-hak kelompok minoritas.
Pada akhirnya, kata Gus Yahya, para pemuka memunculkan satu kesepakatan untuk turun ke wilayah konflik untuk membantu mencari jalan tengah.
"Hal itu harus dilakukan dengan strategi yang komprehensif dan terkonsolidasi, dengan dukungan instrumen-instrumen dan sumberdaya-sumberdaya yang penuh," kata Gus Yahya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.