Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Eva, Warga Tamansari yang Kehilangan Rumah hingga Barang Jualan

Kompas.com - 16/01/2020, 16:27 WIB
Ardito Ramadhan,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Eva Aryani masih ingat betul apa yang terjadi di kediamannya yang terletak di RW 011 Tamansari, Kota Bandung, Kamis (12/12/2019) lalu.

Aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP lengkap dengan pentungan dan tameng tiba-tiba mendatangi kawasan permukimannya.

Pemandangan itu membuatnya heran. Sebab, sepengetahuannya sengketa yang terjadi di lahan tempat tinggalnya masih berproses di pengadilan.

"Tanggal 12 Desember itu bagi saya di mana kayak diserang secara mendadak, tiba-tiba gitu, di hadapan saya sudah beratus-ratus aparat dan mereka tidak mengindahkan apa yang sewajibnya mereka berikan kepada warga setempat," kata Eva di Kantor LBH Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Baca juga: Perjuangan Warga Tamansari Cari Keadilan Lewat Unjuk Rasa

Eva yang merupakan Sekretaris RW setempat itu mengatakan, kedatangan para aparat tidak disertai pemberitahuan sebelumnya. Para aparat juga tidak bisa menunjukkan surat penggusuran.

Aparat gabungan kemudian meminta Eva mengosongkan rumahnya dalam waktu lima menit.

Tentu waktu lima menit bukan waktu yang cukup bagi Eva untuk memenuhi permintaan itu.

Rumah Eva terdiri dari dua lantai dan juga dijadikan tempat usaha konveksi miliknya.

"Itu banyak sekali perabotan yang bukan milik saya sendiri karena milk konsumen juga, bahan-bahannya begitu, yang seharusnya dikirim hari itu, mereka (aparat) ambil begitu saja," ujar Eva.

Baca juga: Rabu Ini, Korban Gusuran Tamansari Unjuk Rasa di Kementerian ATR/BPN

Eva pun merasa bingung saat kemudian ditanyai para pelanggan terkait nasib bahan jahitan yang dititipi ke Eva. Belum lagi Eva harus memikirkan nasib para pegawainya.

Alat-alat jahit milik Eva juga raib dan beberapa mesin jahitnya rusak akibat peristiwa hari itu.

Banyak juga barang-barang yang tidak dapat diselamatkan karena warga harus berjibaku dengan pekatnya gas air mata yang dilontarkan oleh aparat.

Eva pun sempat tidak tahu-menahu ke mana barang-barang yang dambil dari rumahnya itu dibawa.

Aparat, kata Eva, hanya meminta warga tenang dan memastikan barang-barang itu tetap aman di tangan aparat.

Belakangan, Eva baru tahu bahwa barang-barang milik warga dibawa ke Rancacili, lokasi yang didesain sebagai tempat relokasi warga gusuran Tamansari.

Baca juga: LBH Bandung Sebut Ada 37 Korban Luka saat Penggusuran di Tamansari

"Mereka mendesak saya untuk kerja di Rancacili. Siapa yang mau ke Rancacili? Akses dari jalan depan saja sudah 12 kilo, mana mau konsumen saya ke sini?" tanya Eva.

Pada akhirnya, Eva dan warga lainnya pun bertahan di Masjid Al Islam yang lokasinya masih berada di sekitar RW 011 Tamansari.

Tak Dikunjungi Wali Kota

Eva sekaligus mengungkapkan kekecewaannya terhadap Wali Kota Bandung Oded M Danial.

Sebab, Oded tidak mengunjungi warga usai penggusuran.

Alih-alih mengunjungi warga RW 011 yang merupakan korban gusuran, Oded justru bertandang ke RW 012 Tamansari yang menurut Eva telah mendapat kompensasi dari Pemkot Bandung.

Baca juga: Masih Sengketa, Warga Tamansari Minta Kementerian ATR Tetapkan Lahannya Status Quo

"Ngapain mereka datang, Oded datang ke yang sudah terima. Sedangkan kami mah di masjid gitu, untuk hadir saja turut belasungkawa tentang kejadian ini. Toh dia sendiri yang memerintahkan, mau belasungkawa apa?" kata Eva.

Oleh sebab itu, selama sepekan terakhir, Eva bersama sejumlah warga RW 011 Tamansari lainnya berada di Jakarta untuk memperjuangkan nasib mereka.

Mereka sengaja datang ke Ibu Kota untuk mengadukan apa yang mereka alami ke Komnas HAM, Komnas Perempuan serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang.

Ia berharap ada solusi untuk persoalan yang merundungnya bersama warga korban gusuran lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com