JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, upaya mereformasi birokrasi bukan perkara mudah. Ma'ruf menyatakan, ada banyak tantangan dalam upaya menjalankan reformasi birokrasi.
Wapres mengatakan, tantangan pertama saat ini ialah merubah struktur birokrasi agar tak terlalu banyak pejabat struktural.
Melalui perampingan birokrasi, pemerintah berupaya menghapus struktur eselon 3 dan 4 menjadi pejabat fungsional.
Baca juga: Pilkada 2020, Gerindra Buka Kemungkinan Usung Menantu Jokowi dan Anak Maruf Amin
"Salah satu menjadi tugas Menpan RB (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) yaitu melakukan perubahan dari struktural menjadi fungsional," ujar Ma'ruf di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (14/1/2020).
"Ini juga bukan masalah gampang saya kira. Dituntut maksudnya supaya lebih efisien dan lebih efektif kerja sehingga tidak banyak struktural tapi lebih banyak pada fungsional," kata dia.
Tak berhenti di situ, Ma'ruf mengatakan, efisiensi birokrasi juga membutuhkan ASN yang memiliki kompetensi tinggi. Kompetensi tinggi mutlak dimiliki oleh ASN di era industri 4.0.
Baca juga: Putri Maruf Amin hingga Menantu Jokowi Temui Prabowo Minta Dukungan untuk Pilkada
Sebab, lanjut Ma'ruf, pada era industri 4.0, masyarakat membutuhkan layanan yang serba cepat dan tepat. Hal itu membutuhkan para ASN yang tidak gagap teknologi dan mampu merespons cepat kebutuhan publik.
"Kita memang ingin mendorong agar kerja ASN ini lebih baik pada masa yang akan datang dan mampu merespons berbagai tantangan terutama di era 4.0 ini sehingga dituntut memberikan pelayanan yang terbaik," ujar Wapres.
"Karena memang ada kesan seakan birokrasi kita itu tidak atau belum mampu merespons, atau ada kelambatan, ketidaksiapan terhadap tuntutan yang ada," kata Ma'ruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.