Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Buka Segel di Ruang Kerja Wahyu Setiawan

Kompas.com - 14/01/2020, 16:04 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah membuka segel di ruang kerja komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan. Wahyu merupakan tersangka kasus suap penetapan anggota DPR 2019-2024.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua KPU, Arief Budiman, kepada wartawan, Selasa (14/1/2020).

"Sudah dibuka (segel di ruangan Wahyu Setiawan). Baik yang di sini (ruang kerja di Kantor KPU) maupun yang di rumah (rumah dinas)," ujar Arief di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat.

Baca juga: Geledah KPU, KPK Amankan Dokumen Terkait Suap Wahyu Setiawan

 

Arief mengungkapkan, saat penyidik KPK menggeledah ruang kerja Wahyu pada Senin (13/1/2020), dirinya sempat bertanya apakah masih ada lagi lokasi lain yang akan digeledah.

"Saya kemarin bertanya, 'Ini udah selesai semua? Sudah ada lagi?', lalu dijawab 'Sementara sudah Pak, sudah selesai," tutur Arief.

Arief juga membenarkan bahwa KPK membawa sejumlah dokumen dari ruang kerja Wahyu.

Hanya saja, dirinya mengaku tidak mengetahui secara pasti dokumen apa saja yang dibawa oleh penyidik KPK.

Baca juga: Arief Budiman: Hanya Ruangan Wahyu Setiawan yang Digeledah KPK

 

Sebelumnya, Penyidik KPK menyita sejumlah dokumen terkait kasus suap yang melibatkan Wahyu Setiawan.

Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, dokumen-dokumen tersebut didapat penyidik dari penggeledahan ruang kerja Wahyu di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020) hari ini.

"Sementara yang kami dapatkan dari penggeledahan untuk sementara mendapatkan beberapa dokumen yang penting terkait dengan rangkaian perbuatan dari tersangka yang nanti akan kami konfirmasi lebih lanjut," kata Ali di Gedung Merah Putih KPK, Senin malam.

Ali menuturkan, penggeledahan hari ini juga dilakukan di rumah dinas Wahyu yang beralamat di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan.

Ali menambahkan, sejauh ini pihaknya belum menemukan uang tunai dari dua lokasi yang digeledah.

"Untuk informasi sementara ya dari rekan-rekan yang ada di lapangan belum ditemukan uang atau tidak ditemukan uang, tapi beberapa dokumen dokumen menjadi penting nanti ketika dikonfirmasi pada saksi," kata Ali lagi.

Sementara itu, Ali enggan mengungkap lokasi-lokasi berikutnya yang akan digeledah KPK terkait kasus Wahyu Setiawan, termasuk kemungkinan KPK menggeledah Kantor DPP PDI Perjuangan.

"Nanti kami akan sampaikan lebih lanjut kepada rekan-rekan semua kegiatan apa selanjutnya setelah tim penyidik setelah malam ini selesaikan penggeledahan di dua tempat tersebut," kata Ali.

Baca juga: Ironi Wahyu Setiawan: Ngotot Larang Eks Koruptor Ikut Pilkada, Sekarang Jadi Tersangka Suap

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com