Aku kuat menjalani semua keterbatasan yang saat ini menyertaiku
Namun yang tak aku kuat adalah berpisah denganmu dan ibumu
Doakan selalu ayahmu
Dalam dzikir dan sholatmu, untuk segera berkumpul kembali denganmu dan dengan ibumu yang tak pernah lelah mencintai ayahmu
Anakku
Kucoba menahan air mata saat bersamamu
Bukan karena aku ingin terlihat kuat di depanmu
Namun karena aku tak ingin memperpanjang jeritan batinmu, yang kutahu dalam diam mu menangisiku
Anakku
Kutitipkan ibumu
Meski hanya setiap libur semester kau bisa mengunjungiku, tapi kau lah yang sehari-hari bersama separuh nyawa ayahmu
Jagalah kesehatannya dan jagalah hatinya
Doakan panjang umurnya
Hingga kelak kami menimang anakmu
Ingatlah surgamu di bawah telapak kaki ibumu
Anakku
Peliharalah akhlakmu, karena dengan akhlak itulah kau akan dikenang orang-orang yang pernah bertemu denganmu
Meski separuh dunia lainnya membencimu, peliharalah agamamu dengan terus mendalaminya dengan ilmu
Karena agama itulah yang akan memandu hidupmu, tinggikanlah ilmumu, karena dengan ilmu itulah di dunia akan dihargai hidupmu
Anakku
Dengan tetesan air mata puisi ini kutulis
Sebagai rasa haru atas kunjunganmu yang menyisakan rindu, teriring doa pada Tuhan Sang Maha Cinta
Semoga kita sekeluarga dikumpulkannya kembali segera anakku
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.