Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2020, 20:39 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menilai, tren persepsi publik soal pengaruh China terhadap kawasan Asia dan Indonesia cenderung negatif dibandingkan Amerika Serikat (AS).

Hal itu disampaikan Djayadi dalam paparan Rilis Survei Nasional Persepsi Publik Terhadap Negara-negara Paling Berpengaruh di Asia, Minggu (12/1/2020).

"Pengaruh AS dan China sebagai dua negara terkuat disikapi berbeda oleh masyarakat. Pengaruh China dinilai masyarakat makin negatif. Jumlah yang menilai positif pengaruh China makin menurun. Sedangkan yang menilai negatif merugikan makin meningkat," kata dia dalam paparannya di Hotel Erian, Jakarta.

"Yang memandang positif menguntungkan dan negatif merugikan pengaruh AS cenderung stabil dan berimbang dari waktu ke waktu," lanjutnya.

Baca juga: Survei LSI: 39 Persen Responden Anggap China Negara Paling Berpengaruh di Asia

Jika dibandingkan survei tahun 2016, tren persepsi positif responden terhadap pengaruh AS di Asia cenderung meningkat.

Survei 2019, yang menilai AS merugikan kawasan Asia yaitu 30 persen sementara 33 persen lainnya menjawab merugikan

Di tahun 2016, responden yang menjawab menguntungkan adalah 26 persen dan merugikan sebesar 32 persen.

Sebaliknya, tren persepsi negatif cenderung meningkat terhadap China jika dibandingkan survei 2016.

Baca juga: Guru Besar UI: Sampai Kiamat, Persoalan Indonesia Vs China di Natuna Tak Akan Selesai

Di tahun 2016, responden yang menjawab pengaruh China menguntungkan kawasan Asia sebanyak 36 persen dan menjawab merugikan sebesar 19 persen.

Di tahun 2019, responden yang menjawab menguntungkan menjadi 34 persen dan merugikan juga sebanyak 34 persen.

"Di 2019, yang menilai China menguntungkan Asia memang seimbang dengan yang menilai merugikan. Namun, tren penilaian atas China cenderung negatif," ujar dia.

Kecenderungan persepsi negatif terhadap China ini juga terjadi saat responden diberi pertanyaan, seberapa baik pengaruh China dan AS terhadap Indonesia?

Baca juga: Peristiwa di Natuna, Berikut Insiden di Dunia yang Melibatkan Nelayan China

Di tahun 2019, responden yang menjawab China berpengaruh baik terhadap Indonesia sebesar 40 persen dan yang menjawab buruk sebanyak 36 persen.

Jika dibandingkan pada survei 2011 dan 2016, tren jawaban berpengaruh baik cenderung turun.

Pada tahun 2011, ada 58 persen yang menjawab China berpengaruh baik bagi Indonesia. Tahun 2016, persentasenya menurun menjadi 49 persen.

Persepsi buruk justru cenderung meningkat dari 17 persen pada survei tahun 2011 menjadi 36 persen dalam survei tahun 2019.

Baca juga: RI Buka Peluang Kerja Sama dengan China Kelola ZEE Natuna

Adapun persepsi responden terhadap pengaruh AS di Indonesia cenderung baik.

Djayadi membandingkan data tahun 2019 dan 2016.

Data tahun 2016, ada sebanyak 36 persen responden yang menjawab pengaruh AS baik terhadap Indonesia. Sementara, 28 persen menjawab buruk.

Pada survei 2019, persentase responden yang menjawab baik meningkat 4 persen menjadi 40 persen.

Sementara, responden yang menjawab buruk juga meningkat sebanyak 2 persen menjadi 30 persen.

Baca juga: KNTI: Tabrak Kapal Nelayan RI di Natuna, China Langgar Hukum Internasional

Populasi dalam survei terbaru LSI ini adalah warga Indonesia yang sudah memiliki hak memilih dalam Pemilu.

LSI mengambil sampel sebanyak 1540 responden melalui metode stratified multistage random sampling dari populasi.

Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka oleh tim survei LSI yang telah dilatih.

Adapun margin of error dalam survei ini adalah plus minus 2,5 persen. Artinya, persentase dalam temuan survei bisa bertambah atau berkurang sebanyak 2,5 persen. Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Deretan Figur Publik Terjerat Dugaan Promosi Judi Online, dari Wulan Guritno hingga Amanda Manopo

Deretan Figur Publik Terjerat Dugaan Promosi Judi Online, dari Wulan Guritno hingga Amanda Manopo

Nasional
Febri Diansyah Ungkap 2 Alasan Bersedia Jadi Pengacara Mentan Syahrul Yasin Limpo

Febri Diansyah Ungkap 2 Alasan Bersedia Jadi Pengacara Mentan Syahrul Yasin Limpo

Nasional
Sinyal Jokowi Beri Jatah Kursi Menteri ke Demokrat Usai Bertemu SBY

Sinyal Jokowi Beri Jatah Kursi Menteri ke Demokrat Usai Bertemu SBY

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Bertemu SBY | Tim Broker Penyetor Uang ke Andhi Pramono

[POPULER NASIONAL] Jokowi Bertemu SBY | Tim Broker Penyetor Uang ke Andhi Pramono

Nasional
Tanggal 4 Oktober Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Oktober Memperingati Hari Apa?

Nasional
Eks Jubir KPK Sebut Tak Dicecar soal Dugaan Perusakan Barbuk Kasus Dugaan Korupsi di Kementan

Eks Jubir KPK Sebut Tak Dicecar soal Dugaan Perusakan Barbuk Kasus Dugaan Korupsi di Kementan

Nasional
Sebaran Dukungan 3 Bakal Capres di 5 Provinsi Terbesar, Hasil Survei LSI Denny JA

Sebaran Dukungan 3 Bakal Capres di 5 Provinsi Terbesar, Hasil Survei LSI Denny JA

Nasional
Wakili Jokowi di HUT PSMTI, Moeldoko: Pembangunan yang Dirintis Jokowi Harus Berlanjut

Wakili Jokowi di HUT PSMTI, Moeldoko: Pembangunan yang Dirintis Jokowi Harus Berlanjut

Nasional
Amanda Manopo Dicecar 34 Pertanyaan Terkait Dugaan Promosikan Situs Judi 'Online'

Amanda Manopo Dicecar 34 Pertanyaan Terkait Dugaan Promosikan Situs Judi "Online"

Nasional
Diduga Promosikan Situs Judi 'Online', Amanda Manopo: Hanya Kesalahpahaman

Diduga Promosikan Situs Judi "Online", Amanda Manopo: Hanya Kesalahpahaman

Nasional
Dukungan untuk Prabowo, Ganjar, dan Anies dari Sisi Ekonomi dan Pendidikan Hasil Survei LSI Denny JA

Dukungan untuk Prabowo, Ganjar, dan Anies dari Sisi Ekonomi dan Pendidikan Hasil Survei LSI Denny JA

Nasional
Setahun Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Soroti Proses Hukum Eks Dirut PT LIB yang Mandek

Setahun Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Soroti Proses Hukum Eks Dirut PT LIB yang Mandek

Nasional
Sering Ditanya Dukungan Politik, Rais Aam PBNU: Tunggu Komando, Jangan Buka Lapak Sendiri

Sering Ditanya Dukungan Politik, Rais Aam PBNU: Tunggu Komando, Jangan Buka Lapak Sendiri

Nasional
KSP: Pembentukan Angkatan Siber TNI, Mau Tak Mau Harus Bicara Politik Anggaran Juga

KSP: Pembentukan Angkatan Siber TNI, Mau Tak Mau Harus Bicara Politik Anggaran Juga

Nasional
Selebgram Angela Lee Diperiksa Polri Terkait TPPU Sindikat Narkoba Fredy Pratama

Selebgram Angela Lee Diperiksa Polri Terkait TPPU Sindikat Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com