Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Megawati: Tegaskan Tak Lindungi Kader yang Tak Taat, hingga Sikap soal Natuna

Kompas.com - 11/01/2020, 08:12 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Jumat (10/1/2020), menyampaikan pidato dalam acara pembukaan Rakernas PDI-P di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.

Dalam pidato berdurasi sekitar 40 menit itu, Megawati banyak berbicara soal pasang-surut perjalanan PDI-P yang kini telah memasuki usia 47 tahun.

Salah satunya, dia menegaskan sebagai Ketua Umum PDI-P tidak akan melindungi kader yang tidak taat dengan instruksi partai.

Selain itu, dia juga menyatakan dukungan kepada Presiden Joko Widodo atas sikap terkait klaim China di perairan Natuna.

Berikut poin-poin pidato Mega:

1. Tidak lindungi kader

Mega menegaskan, tak akan melindungi kader yang tidak mengikuti instruksi partai.

Sebaliknya, Mega mengaku bakal menggebrak para kader supaya sadar terhadap tugas ideologi PDI-P.

"Saya tidak akan melindungi kader yang tidak taat terhadap instruksi partai. Saya akan menggebrak hal yang seperti biasanya berkali-kali agar sadar terhadap tugas ideologi kita," kata Mega.

Ada sejumlah instruksi partai yang disampaikan Megaa dalam pidatonya. Di antaranya, ia memerintahkan seluruh kader PDI-P untuk bekerja keras mewujudkan cita-cita rakyat.

Baca juga: Megawati: Saya Tak Akan Lindungi Kader yang Tak Taat Instruksi Partai

Mega meminta semua jajaran partainya tak berhitung untung rugi kerja politik, ataupun mencari keuntungan pribadi.

"Jangan sekali-sekali punggungi rakyat, jangan berhitung untung rugi bagi kerja politik, jangan mencari keuntungan pribadi atau kelompok dari tugas ideologis ini," ujar dia.

Jika ada kader yang tak mau menjalankan instruksi ini, Mega bahkan mempersilakan mereka untuk meninggalkan PDI-P.

"Jika tidak siap silakan kalian pergi, keluar dari PDI-P. Siap atau tidak?!" teriak Mega yang kemudian disambut ucapan "siap" dari seluruh kader.

2. Dukung penuh sikap Jokowi soal Natuna

Mega menyatakan dukungannya kepada Presiden Joko Widodo atas sikap terkait klaim China di perairan Natuna.

Ia sepakat bahwa perihal kedaulatan negara merupakan hal yang tak bisa diganggu gugat.

"Saya sebagai ketua umum dan PDI-P mendukung penuh sikap Presiden Jokowi yang menyatakan bahwa persoalan kedaulatan bukan hal yang dapat dinegosiasikan," kata Mega.

Baca juga: Soal Natuna, Megawati: Saya Dukung Penuh Sikap Jokowi

Menurutnya, Jokowi telah melaksanakan prinsip politik bebas aktif dalam menjalin hubungan dengan negara lain. Mega pun menilai Jokowi sudah bersikap tegas terhadap persoalan di perairan Natuna.

"Prinsip politik luar negeri bebas aktif ini saya yakini sudah dipegang teguh oleh Presiden Jokowi," tuturnya.

3. Apresiasi kader yang jadi kepala daerah

Mega sempat menyampaikan apresiasi kepada para kepala daerah yang dianggap telah berbakti di daerah masing-masing.

Salah satunya, Mega mengucapkan terima kasih untuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Saya sebagai ketum sangat berterima kasih. Terutama kepada Ibu Risma di Surabaya," kata Mega.

"Beliau seorang wanita yang cerewetnya bukan main. Tapi kalau saya bicara berdua, saya selalu mengatakan kita perempuan memang harus cerewet," ujar dia.

Selain itu, Mega menyampaikan apresiasi untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca juga: Di Rakernas PDI-P, Megawati Ucapkan Terima Kasih ke Risma dan Ganjar

Kemudian, juga untuk Bupati Banyuwangi Azwar Anas, Wali Kota Semarang Hendar Prihadi, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.

Menurutnya, para kepala daerah yang ia sebutkan berhasil menjadi contoh pemimpin yang tak hanya sibuk berwacana. Mega menyatakan kader PDI-P mesti menghasilkan keputusan politik konkret yang berpihak pada rakyat.

"Politisi 'banteng' jangan sibuk berwacana dan membangun citra politik, tanpa keputusan politik konkret yang berpihak pada kehidupan rakyat dan beriorientasi pada kepentingan nasional. Saya sangat berterima kasih kepada kader PDI-P yang pada tugasnya mereka memberikan baktinya kepada daerah masing-masing," kata Mega.

4. Ajak perempuan agar berani maju

Ia mendorong agar perempuan Indonesia tidak ragu untuk bergerak maju. Mega menegaskan bahwa perempuan setara dengan laki-laki.

"Saya tegaskan sebagai perempuan jangan merasa terpinggirkan, jangan merasa perempuan itu konco wingking, selalu berada di belakang," kata Mega.

Mega mencontohkan dirinya yang menjadi Presiden RI perempuan pertama di Indonesia.

Baca juga: Megawati: Perempuan Jangan Merasa Terpinggirkan

Selain itu, kata Megawati, dia juga perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua umum partai.

"Pada kenyataannya saya bisa membuktikan jadi nomor satu. Presiden perempuan jadi nomor satu. Wakil Presiden perempuan nomor satu," ujarnya.

"Termasuk ketua umum partai politik nomor satu," tutur Mega.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com