Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Upaya Mitigasi Bencana dengan Tanaman Vetiver, Ini Fakta-faktanya

Kompas.com - 09/01/2020, 14:04 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Seperti rehabilitasi lahan bekas pertambangan, pencegah erosi lereng, penahan abrasi pantai dan stabilisasi tebing melalui teknologi Vetiver Grass Technology (VGT) atau Vetiver System (VS).

"Teknologi ini sudah dikembangkan selama lebih dari 200 tahun di India," kata Agus.

Baca juga: Istana: Bencana Banjir Harus Dihadapi Bersama, Tak Perlu Salahkan Siapa Pun

Konservasi Tanah

Agus menjelaskan, vetiver system (VS) adalah sebuah teknologi sederhana yang berbiaya murah dengan memanfaatkan tanaman vetiver hidup untuk konservasi tanah, air serta perlindungan lingkungan.

Menurut dia, VS sangat praktis, tidak mahal, mudah dipelihara, dan sangat efektif dalam mengontrol erosi dan sedimentasi tanah, konservasi air, serta stabilisasi dan rehabilitasi lahan.

"Vetiver juga mudah dikendalikan karena tidak menghasilkan bunga dan biji yang dapat cepat menyebar liar seperti alang-alang atau rerumputan lainnya," kata Agus.

Dia menuturkan, keistimewaan vetiver sebagai tanaman ekologis disebabkan oleh sistem perakarannya yang unik.

Tanaman ini memiliki akar serabut yang masuk sangat jauh ke dalam tanah. Saat ini rekor akar vetiver terpanjang adalah 5,2 meter.

Baca juga: BNPB Sebut Modifikasi Cuaca Efektif Turunkan Intensitas Hujan di Jabodetabek

Mampu tembus lereng

Agus mengungkapkan, akar vetiver diketahui mampu menembus lapisan setebal 15 cm yang sangat keras.

Di lereng-lereng yang keras dan berbatu, ujung-ujung akar vetiver mampu masuk menembus dan menjadi semacam jangkar yang kuat.

Cara kerja akar ini seperti besi kolom yang masuk ke dalam menembus lapisan tekstur tanah.

Pada saat bersamaan, vetiver dapat menahan partikel-partikel tanah dengan akar serabutnya.

"Kondisi ini bisa mencegah erosi yang disebabkan oleh angin dan air, sehingga vetiver dijuluki sebagai 'kolom hidup'," kata Agus.

Baca juga: Viral Video Pergerakan Tanah di Sungai Ci Durian Bogor, Ini Penjelasan BNPB

Ia mengatakan, akar-akar vetiver yang masuk ke dalam tanah sedalam kurang lebih 3 meter.

Posisi akar tersebut akan berfungsi seperti kolom-kolom beton yang menahan tanah agar tidak longsor. Sehingga, tanah menjadi stabil.

"Barisan itu juga menahan material erosi di belakang tubuhnya yang dapat mengurangi kecuraman dan akhirnya membentuk teras-teras yang lebih landai," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com