Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPPT Berhasil Tekan Intensitas Hujan Ekstrem Melalui Modifikasi Cuaca

Kompas.com - 08/01/2020, 10:06 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berhasil menekan intensitas hujan ekstrem yang melanda wilayah Jabodetabek hingga 40 persen melalui operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sejak Jumat (3/1/2020) pagi.

"Kita mengurangi maupun mereduksi intensitas hujan 30 sampai 40 persen itu kelihatannya menunjukan hasil yang cukup signifikan," ujar Kepala BPPT Hammam Riza di Kantor Kemenko Bidang PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (7/1/2020).

Hammam mengatakan, pihaknya akan kembali mencoba lagi menggelar operasi selama prakiraan hujan berintensitas tinggi terus bergerak.

Dia menjelaskan, dari hasil penyemaian garam membuat intensitas hujan lebat hanya terjadi pada wilayah utara Jabodetabek dan Laut Jawa pada 5 hingga 6 Januari.

Kendati tetap masih turun hujan, namun intensitas itu mengalami penurunan di Jabodetabek.

"Walaupun tetap hujan di Jakarta dan sekitarnya, tetapi intensitasnya banyak berkurang dengan kita laksanakan modifikasi cuaca tersebut," kata Hammam.

Hammam menjelaskan penyemaian garam dilakukan terhadap udara basah yang datang dari Afrika.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), udara basah itu masuk melalui Sumatera bagian barat, kemudian turun ke Lampung, hingga memasuki Banten, Jawa Barat, dan wilayah-wilayah di Jabodetabek.

"Nah sebelum udara basah dan awan hujan lebat sampai, itu kita semai sehingga dia turun hujan di perairan di laut, di selat sunda, di teluk Jakarta," kata Hammam.

"Tapi tidak masuk sampai daratan, walaupun ada itu adalah sisa-sisa dari pada ini (semai)," terang dia.

Sejauh ini, BPPT telah menggelontorkan 25.600 kg garam dari 16 shorty flight dalam operasi modifikasi cuaca sejak.

Total 16 shorty flight itu masing-masing menggunakan pesawat Cassa 212-200 dan CN-295.

Dari satu kali penerbangan menggunakan Cassa 212-200, petugas dapat membawa sekitar 800 kg garam.

Sedangkan, pesawat CN-299 mampu mengangkut 2,4 ton garam untuk sekali penerbangan shorty penerbangan.

Pesawat tersebut membawa garam dan ‘menaburkannya’ di atas awan hujan kumolonimbus yang berpotensi membawa hujan intensitas tinggi seperti yang terjadi pada awal tahun baru 2020.

Adapun modifikasi ini sebagai upaya pencegahan adanya bencana banjir ‘susulan’ yang dilakukan Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek) bersama BPPT melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BB-TMC) sejak Jumat (3/1/2020) pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com