JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB Agus Wibowo mengatakan, jumlah pengungsi terdampak banjir dan longsor di tiga provinsi berangsur-angsur berkurang.
"Jumlah pengungsi terus mengalami penurunan yang semula 14.535 jiwa menjadi 13.993 jiwa," ujar Agus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (7/1/2020).
Namun demikian, kendati banyak yang telah kembali ke rumah masing-masing, masyarakat diminta tetap waspada.
Terlebih, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi siklus cuaca ekstrem masih akan berlangsung dan berulang hingga pertengahan Februari.
"Masyarakat diiimbau untuk selalu waspada dengan curah hujan tinggi yang masih akan berlangsung sepekan ke depan," kata dia.
Baca juga: BNPB: Genangan Air Makin Surut, Jumlah Pengungsi Menurun
Sementara itu, enam hari pasca-banjir, wilayah Jakarta Barat dilaporkan hingga pukul 18.00 WIB masih terdapat titik genangan.
"Hanya Jakarta Barat yang masih ada genangan air dengan tinggi muka air (TMA) menurun, yang semula 20-60 cm menjadi 10-30 cm," kata dia.
Sebelumnya, berdasarkan data BPBD, enam hari pasca-banjir dan longsor, tercatat 67 korban melayang dan satu orang hilang.
Dalam bencana yang terjadi di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, 293 kelurahan dan 74 kecamatan ikut terdampak.
Adapun sebaran data korban di masing-masing wilayah, di antaranya jumlah pengungsi di Jakarta sebanyak 3.685 jiwa dan meninggal dunia 16 orang.
Baca juga: Pengungsi Banjir di Bogor Butuh Bantuan Makanan, Pakaian dan Obat-obatan
Kemudian di Jawa Barat, terdapat 15.400 pengungsi dan 31 orang meninggal dunia.
Sedangkan, jumlah pengungsi di Banten mencapai 16.821 jiwa, 20 orang meninggal dunia dan satu hilang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.