JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperingatkan Garuda Indonesia agar tak lagi merugikan dan membuat penumpang tak nyaman.
Hal itu disampaikan Budi menanggapi keluhan penumpang Garuda Indonesia dalam penerbangan rute Jakarta-Denpasar dengan menggumakan pesawat GA 404.
"Kami sudah memberikan peringatan kepada Garuda, ini kan berkaitan dengan pelayanan, jadi urusan Garuda dengan yang bersangkutan. Dan saya apreiasi Garuda sudah minta maaf secara terbuka kepada klien," ujar Budi di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (7/12/2019).
Ia pun meminta maskapai penerbangan menjadikan kasus tersebut sebagai pelajaran. Sebab, kenyamanan penumpang adalah kunci utama dalam pelayanan maskapai.
Baca juga: Sederet Kasus Tak Mengenakkan Dialami Penumpang Garuda
Karenanya, Budi meminta seluruh maskapai menanamkan kepada para stafnya agar menomorsatukan keselamatan dan kenyamanan penumpang dalam bekerja.
Terlebih, lanjut Budi, transportasi udara merupakan ujung tombak dalam pengembangan pariwisata nasional.
"Pesawat, penerbangan, itu ujung tombak dari wisata. Jadi kalau operator tidak siapkan customer satisfication ini akan bermasalah," ujar Budi.
"Jadi saya harapkan Garuda melakukan suatu islah dengan customer ini dan jadikan ini suatu pelajaran yang mahal dan tidak boleh terjadi hal-hal seperti ini," lanjut dia.
Baca juga: Penumpang Ditahan Pilot, Bos Garuda Minta Maaf
Diketahui, penumpang Garuda, yakni Jessica dan keluarganya sempat ditahan Garuda saat hendak keluar lounge usai mendarat.
Kejadian itu bermula saat pesawat hendak mendarat, salah satu anak Jessica merasakan ingin buang air besar.
Karena mau mendarat, suami Jessica dilarang membawa anaknya ke toilet pesawat. Lantaran tak diizinkan, suami Jessica pun sempat menggerutu.
Rupanya, gerutu suami Jessica tersebut didengar oleh awak kabin. Awak kabin pun mengadukan hal tersebut ke pilot pesawat.
Baca juga: Lalai hingga Burung Kacer Seharga Rp 150 Juta Hilang, Garuda Indonesia Beri Sanksi ke Petugas
Akhirnya, setelah pesawat mendarat, Jessica bersama keluarganya menuju ke lounge Bandara I Gusti Ngurah Rai. Namun, saat akan keluar dari lounge, Jessica bersama suaminya tak diperkenankan untuk keluar.
Plt Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami Jessica.
“Saat ini Garuda Indonesia sedang melakukan investigasi atas pilot dimaksud untuk mengetahui lebih lanjut dugaan apakah yang bersangkutan telah melampaui kewenangannya ketika bertugas atau telah bekerja sesuai prosedur,” ujar Fuad dalam keterangannya, Selasa (7/1/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.