Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/01/2020, 21:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Greenpeace Indonesia Leo Simanjuntak memprediksi, curah hujan ekstrem seperti di Jakarta dan sekitarnya bisa rutin terjadi.

Menurut dia, berdasarkan data dalam 10 tahun terakhir, curah hujan terus naik dengan interval yang makin pendek.

"Kita harus melihat bahwa curah hujan yang ekstrem ini intervalnya makin pendek. Mungkin tidak terlalu relevan lagi siklus sepuluh tahunan atau lima tahunan untuk curah hujan ekstrem tetapi sebenarnya ini menuju jadi kenormalan yang baru. Kita harus siap ini menjadi sesuatu yang makin rutin yang harus kita terima," kata Leo saat konferensi pers mengenai banjir Jabodetabek di Kantor LBH Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2020).

Baca juga: Moeldoko: Sebenarnya Banjir karena Lingkungan Luar Jakarta

Leo mengatakan, saat ini tanda-tanda krisis iklim makin terlihat nyata. Ia menyebut curah hujan ekstrem merupakan salah satu indikator utama krisis iklim.

"Secara scientific, curah hujan ekstrem dalam waktu singkat sudah terbukti menjadi satu indikator paling kuat terhadap krisis iklim," tutur dia.

Menurut dia, hal ini terjadi karena pemanasan global. Indonesia menjadi salah satu negara yang turut berperan dalam pemanasan global.

Sebab, kata Leo, Indonesia masuk dalam jajaran sepuluh negara penghasil emisi karbon terbesar.

"Kita masuk 'top 10' penghasil emisi karbon. Karena dua persoalan utama, yaitu kita mengonsumsi batu bara besar-besaran dan melakukan deforestasi," ujar dia.

Leo pun menilai, saat ini pemerintah terkesan abai dalam menangani isu tersebut. Menurut dia, belum ada kebijakan konkret dari pemerintah untuk menghentikan konsumsi batu bara dan deforestasi.

"Pemerintah masih abai soal ini. Tidak ada kebijakan konkret dan kuat untuk menghentikan konsumsi batu bara dan deforestasi. Meski ada progress, tapi masih kurang. Kalau sepuluh tahun ke depan tidak ada perubahan fundamental, kita bisa hampir pasti curah hujan ekstrem akan menjadi rutin," kata Leo.

Baca juga: Moeldoko: Sebenarnya Banjir karena Lingkungan Luar Jakarta

Oleh karena itu, ia berharap bencana banjir di Jabodetabek menjadi peringatan bagi pemerintah agar segera mengambil langkah nyata untuk meminimalkan pemanasan global.

"Ini 'wake up call' yang pahit tetapi mudah-mudahan karena ini terjadi di ibu kota, bisa menyadarkan para pengambil kebijakan untuk ambil langkah-langkah konkret," ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tanggal 23 Maret Hari Memperingati Apa?

Tanggal 23 Maret Hari Memperingati Apa?

Nasional
MUI Minta Isu Politik Jangan Sampai Bikin Bangsa Indonesia Pecah

MUI Minta Isu Politik Jangan Sampai Bikin Bangsa Indonesia Pecah

Nasional
Rutan KPK Gelar Shalat Tarawih, Imamnya Sesama Tahanan

Rutan KPK Gelar Shalat Tarawih, Imamnya Sesama Tahanan

Nasional
Jokowi Beri Arahan Buka Bersama Pejabat-Pegawai Pemerintahan Ditiadakan, Kemendagri Siapkan Surat Edaran

Jokowi Beri Arahan Buka Bersama Pejabat-Pegawai Pemerintahan Ditiadakan, Kemendagri Siapkan Surat Edaran

Nasional
MUI Sebut Kemungkinan Akan Ada Perbedaan Waktu Lebaran 2023

MUI Sebut Kemungkinan Akan Ada Perbedaan Waktu Lebaran 2023

Nasional
Wapres: Saya Mengajak Umat Islam Sambut Ramadhan dengan Gembira

Wapres: Saya Mengajak Umat Islam Sambut Ramadhan dengan Gembira

Nasional
DPR: Jangan Makan-Minum di Ruang Publik, Hormati Mereka yang Berpuasa

DPR: Jangan Makan-Minum di Ruang Publik, Hormati Mereka yang Berpuasa

Nasional
Gus Yahya: Besok Puasa, Malam Ini Bisa Shalat Tarawih

Gus Yahya: Besok Puasa, Malam Ini Bisa Shalat Tarawih

Nasional
Awal Puasa Dimulai Kamis Besok, Menag: Mari Perkuat Ukhuwah Islamiyah

Awal Puasa Dimulai Kamis Besok, Menag: Mari Perkuat Ukhuwah Islamiyah

Nasional
PBNU Umumkan 1 Ramadhan 1444 H Jatuh Pada Kamis Pon 23 Maret 2023

PBNU Umumkan 1 Ramadhan 1444 H Jatuh Pada Kamis Pon 23 Maret 2023

Nasional
Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadhan 2023 Jatuh pada Kamis 23 Maret

Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadhan 2023 Jatuh pada Kamis 23 Maret

Nasional
Dipimpin Menag Yaqut, Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1444 H Dimulai Secara Tertutup

Dipimpin Menag Yaqut, Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1444 H Dimulai Secara Tertutup

Nasional
Lukas Enembe 'Mogok' Minum Obat, KPK akan Koordinasi dengan IDI

Lukas Enembe "Mogok" Minum Obat, KPK akan Koordinasi dengan IDI

Nasional
Kemenag: Insya Allah Besok Mulai Puasa, Malam Ini Shalat Tarawih

Kemenag: Insya Allah Besok Mulai Puasa, Malam Ini Shalat Tarawih

Nasional
Kalah Berturut-turut dari Gugatan Prima, Pakar Kepemiluan: Tim Hukum KPU Harus Dievaluasi Menyeluruh

Kalah Berturut-turut dari Gugatan Prima, Pakar Kepemiluan: Tim Hukum KPU Harus Dievaluasi Menyeluruh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke