JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta dipengaruhi faktor dari luar lingkungan Jakarta.
"Sebenarnya ini kan banjir Jakarta itu disebabkan oleh berbagai lingkungan luar Jakarta," ujar Moeldoko di Kantor Kemenko PMK, Senin (6/1/2020).
Karena itu, pemerintah pusat menempuh langkah koordinasi untuk menagani dampak musibah ini.
Koordinasi dilakukan dengan mempertemukan tiga provinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
"Itu memang perlu adanya pertemuan tiga provinsi itu (Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten), yang diinisiasi bisa oleh pusat, bukan ambil alih (penanganannya oleh pusat)," ucap Moeldoko.
Baca juga: Ketua DPRD Tak Lihat Kesiapan Pemprov DKI Hadapi Banjir
Dengan begitu, ketiga pihak bisa bersama-sama memikirkan bagaimana langkah ke depan jika bencana banjir seperti saat ini terulang kembali.
Selain itu, hal ini diperlukan agar tidak ada lagi pihak-pihak yang saling menyalahkan karena bencana banjir.
"Saya pikir bagaimana memikirkan secara integrasi di antara daerah penyangga ini untuk kepentingan ke depan. Jangan lagi nanti saling menyalahkan karena banjir yang mungkin kejadiannya seperti saat ini," ucap Moeldoko.
Sebelumnya, hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi telah menyebabkan banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, hanya 15 persen wilayah Jakarta yang terdampak banjir saat hujan deras pada 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020.
Menurut Anies, banjir melanda sejumlah wilayah karena pompa air yang tersedia tidak mampu mengatasi jumlah air hujan yang tinggi.
"Tempat yang curah hujannya ekstrem seperti di sini (Kelurahan Makasar), di sini curah hujannya ekstrem, maka antara pompa mengalirkan dengan hujan yang jatuh enggak seimbang," kata Anies seusai melakukan kerja bakti di Kelurahan Makasar, Makasar, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2020).
Baca juga: Anies Sebut Kemang Tidak Banjir, Faktanya Terendam 2 Meter
Ia mengatakan, 85 persen wilayah Jakarta lain, contohnya di Kemang, tidak terdampak banjir karena di sana pompa air dapat berfungsi optimal.
Tercatat, ada 478 pompa air yang tersebar di 176 titik di Jakarta. Anies juga mengatakan, sebanyak 122 unit pompa mobile disiagakan di wilayah Jakarta.
Anies memastikan semua pompa air kini berfungsi secara baik.
"Hujan yang sedemikian deras, tapi kenapa Kemang tidak banjir, karena pompa mobile kami bekerja di Kemang Raya," ujar Anies.
"Karena itu, alhamdulillah 85 persen wilayah Jakarta aman. Ada 15 persen yang terdampak dan 15 persen itu ada di bawah 1 persen yang ketinggian airnya di atas 1,5 meter. Artinya, secara sistem, kesiapan kita alhamdulillah baik," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.