Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan di Balik Kunjungan Dadakan Jokowi ke Waduk Pluit...

Kompas.com - 04/01/2020, 09:10 WIB
Dani Prabowo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pascabanjir yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, Presiden Joko Widodo secara tiba-tiba mengecek kondisi Waduk Pluit di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2020) pagi.

Jokowi mendatangi waduk yang pengoperasiannya di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu seorang diri. Tidak ada satu pun menteri yang mendampinginya. Demikian pula Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, ada pesan tersembunyi yang sebenarnya ingin disampaikan Presiden dalam kunjungannya tersebut.

"Pak Jokowi selalu dalam setiap aksinya banyak pesan yang tersembunyi, ada makna, boleh jadi sindiran karena pak Jokowi ini kan selalu bermain pada simbol dan pesan," kata Pangi kepada Kompas.com, Jumat malam.

Baca juga: Saat Jokowi Tinjau Waduk Pluit secara Mendadak Pasca-Banjir

Waduk Pluit merupakan salah satu proyek infrastruktur andalan Jokowi dalam mengatasi persoalan banjir Jakarta ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Sebelum 2013, kondisi Waduk Pluit sangat memprihatinkan, penuh sampah dan dangkal akibat sedimentasi.

Akhirnya, Jokowi memutuskan untuk merevitalisasi waduk yang dibangun pada 1973 itu.

Selain memindahkan warga yang tinggal di sekitarnya, Jokowi saat itu menyulap Waduk Pluit sebagai taman kota melalui PT Jakarta Propertindo yang kala itu masih dipimpin Budi Karya Sumadi.

Program revitalisasi berhasil, wajah Waduk Pluit pun berubah.

Namun, hal itu tidak bertahan lama.

Tahun lalu, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bahkan sempat menyinggung kondisi Waduk Pluit yang mengalami pendangkalan.

Pangi menilai, kedatangan Jokowi dapat menjadi sebuah bentuk sindiran kepada Anies. Sebab, di masanya Waduk Pluit pernah menjadi primadona dalam mengatasi banjir yang terjadi.

"Secara gestur politik bisa saja ingin menyampaikan pesan bahwa Anies enggak beres menyelesaikan dan mengurai banjir di Jakarta, kan kita tahu bahasa sampai presiden turun tangan itu kan simbol bahwa Anies enggak bisa bekerja maksimal," kata dia.

Baca juga: Sorotan Menteri Susi dan Kondisi Waduk Pluit Kini...

Hal lain, menurut Pangi, kedatangan Jokowi merupakan sebuah bentuk konsistensi atas pernyataannya sebelumnya.

Sebelum menjadi presiden, Jokowi pernah menyatakan bahwa penanganan banjir di DKI Jakarta akan lebih mudah tertangani bila ada koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah.

"Beliau harus turun tangan untuk memenuhi janji politiknya sehingga ingin bersama mengatasi banjir Jakarta, pemerintah pusat, pemda provinsi, kabupaten/kota," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com