Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Cawagub DKI Jakarta, Presiden PKS Tak Mau Didikte Gerindra

Kompas.com - 03/01/2020, 19:02 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman meminta Partai Gerindra tidak mendikte PKS soal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Hal ini menyusul pernyataan Partai Gerindra yang mengatakan Ahmad Riza Patria sebagai salah satu calon kuat mereka untuk duduk di kursi DKI-2.

"Kami nggak bisa didikte. Kami mandiri. Kami otonom," kata Sohibul di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Jumat (3/1/2020).

Menurut Sohibul, Partai Gerindra tak bisa memaksakan kehendak.  Sebab, kata dia, PKS juga memiliki hak yang sama untuk menyerahkan nama calon Wagub DKI Jakarta.

Baca juga: Resolusi Punya Wagub Tahun 2020, Anies: Lebih Cepat Lebih Baik

Jika Gerindra sampai memaksa, Sohibul menilai partai berlambang kepala garuda itu tak memiliki sopan santun politik.

"Kenapa dia sudah menyerahkan empat nama, apa pun yang dipilih akan diterima. Kok sekarang memaksakan satu, itu tidak punya fatsun politik," ujarnya.

Selain itu, menurut Sohibul, di Partai Gerindra sendiri ada persaingan di antara empat calon yang mereka usulkan.

Baca juga: Perjuangkan Posisi Wagub DKI Jakarta, PKS Buka Opsi Ajukan Nama Baru

Selain Riza Patria, calon Wagub DKI Jakarta yang diusulkan partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu adalah Sekda DKI Jakarta Saefullah, Dewan Penasihat DPP Gerindra Arnes Lukman, dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry J Yuliantoro.

"Berarti di mereka ada persaingan. Selesaikan dulu urusan mereka," ujar Sohibul.

Sohibul Iman pun optimistis nama yang diusulkan PKS unggul dibandingkan calon dari Partai Gerindra.

Namun, dia tak mau menyebutkan siapa yang akan kembali diusulkan PKS sebagai calon Wagub DKI Jakarta.

Ia menyebutkan, PKS membuka kemungkinan mencabut salah satu calon yang sebelumnya telah diajukan, yaitu Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.

"Kalau tadi itu dibuka satu, berarti ada peluang itu bukan PKS. Tapi kami tentu mengkalkulasi calon kami bisa menang dibanding calon lain," ujar Sohibul Iman.

Baca juga: Wagub DKI Sempat akan Dibiarkan Kosong hingga Akhir Jabatan Anies

Sebelumnya, Ahmad Riza Patria sendiri mengakui saat ini calon Wagub DKI Jakarta dari Gerindra telah mengerucut ke dua nama, yaitu dirinya dan Ferry J Yuliantoro.

"Dari empat nama mengerucut ke dua nama. Ada nama saya dan Ferry. Namun, selebihnya kami serahkan ke PKS untuk memilih di antara nama-nama yang ada," ucap Riza saat dihubungi, Kamis (26/12/2019).

Selain itu, anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif mengisyaratkan bahwa nama yang akan menjadi cawagub dari Partai Gerindra memiliki pengalaman di parlemen.

Riza diketahui merupakan kader partai Gerindra yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR.

"Pokoknya dari nama itu. Antara itu (Riza dan Ferry). Pengalaman di pemerintahan, parlemen, pernah di DPR, pokoknya dia orang matang," ujar Syarif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com