JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Nirwono Yoga mengatakan, pemerintah harus melakukan langkah taktis untuk mengatasi persoalan banjir di DKI Jakarta.
Pertama, dalam waktu dekat setelah persoalan teratasi, Pemprov DKI Jakarta perlu mengevaluasi keberadaan permukiman yang terkena dampak banjir.
“Misal, jika ada permukiman di bantaran kali yang terdampak banjir, pastikan untuk direlokasi segera tahun ini juga,” kata Nirwono kepada Kompas.com, Jumat (3/1/2020).
Baca juga: Naturalisasi Ala Singapura, Selain Atasi Banjir, Sungai Jadi Jernih
Relokasi, menurut dia, juga harus dilakukan bagi warga yang tinggal di daerah resapan air seperti situ, danau, embung dan waduk ke rumah susun terdekat yang telah disediakan pemprov.
Kemudian, perlu adanya penataan di sepanjang bantaran sungai di 13 sungai yang ada, baik dengan metode normalisasi maupun naturalisasi atau dengan perpaduan keduanya.
“Revitalisasi juga tepian 109 situ, danau, embuk, waduk yang ada di Jakarta,” kata dia.
Di samping itu, perlu dilakukan rehabilitasi saluran air secara bertahap dengan revitalisasi jalur pedestrian atau trotoar yang kini tengah dilakukan Dinas Bina Marga.
“Saluran air di Jakarta ini hanya 33 persen yang berfungsi dengan baik,” kata dia.
Baca juga: Ketua DPRD Sebut Pemprov DKI Tak Siap Hadapi Banjir
Ia juga menyampaikan, Pemprov DKI juga harus menambah ruang terbuka hijau (RTH) yang ada.
Saat ini, RTH yang berfungsi sebagai daerah resapan air kota hanya sekitar 9,9 persen dari total luas wilayah. Seharusnya, menurut dia, RTH tersebut mencapai 30 persen dari total wilayah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.