Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Akui Program Pencegahan Banjir Pemerintah Belum Optimal

Kompas.com - 03/01/2020, 14:58 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui program pencegahan banjir pemerintah belum optimal. Namun ia memastikan pemerintah berkomitmen untuk menyempurnakannya.

Ma'ruf meyakini banjir di Jabodetabek bisa teratasi bila program pemerintah pusat seperti pembangunan Waduk di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, selesai dibangun.

"Sebenarnya kan Pemerintah sudah berusaha untuk mencegah terjadinya banjir baik di hulu maupun di hilir. Cuma memang belum semprna, belum maksimal, masih dalam proses-proses penanganan," kata Ma'ruf di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Baca juga: Eko Patrio: Korban Banjir Disentuh Hatinya Saja Sudah Senang

"Tiba-tiba ada cuaca ekstrem dan besar sehingga terjadilah musibah banjir. Jadi sebenarnya usaha sudah ada tapi memang belum maksimal sehingga perlu dimaksimalkan. Nanti kita bahas lagi supaya ke depannya tidak ada lagi banjir seperti ini," sambung Ma'ruf.

Selain itu, Ma'ruf mengatakan, faktor cuaca juga menjadi penyebab utama banjir besar di Jabodetabek kali ini.

Ia pun menyampaikan belasungkawa kepada korban banjir yang meninggal dunia.

Ia berpesan agar para korban yang selamat memperhatikan betul petunjuk petugas di lapangan agar terhindar dari bahaya.

Baca juga: Jakarta Banjir, Anggaran Triliunan Rupiah Formula E DKI Dikritik

"Saya menyampaikan rasa prihatin, duka cita, atas banyaknya yang meninggal korban banjir," ujar Ma'ruf.

"Selain saya mengucapkan duka cita, mohon kepada keluarga dan masyarakat yang terkena musibah banjir ini bersabar, menerima ini, dan juga memperhatikan petunjuk yang diberikan oleh para petugas kita di lapangan dalam menangani banjir," lanjut Ma'ruf.

Banjir melanda sebagian wilayah Jakarta, pada Rabu (1/1/2020). Sejumlah wilayah masih tergenang hingga Jumat ini. 

Selain Jakarta, beberapa titik di Tangerang, Tangerang Selatan, dan Lebak juga mengalami banjir. Begitu pula di Bogor, Depok, dan Bekasi, Jawa Barat. 

Baca juga: Ridwan Kamil Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana untuk 5 Daerah

BNPB mencatat sebanyak 43 orang meninggal akibat banjir dan longsor di Jabodetabek. 

Sementara Pemprov Jawa Barat menetapkan tanggap darurat bencana untuk lima daerah. Kelimanya yakni, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, dan Karawang.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com