JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menerima audiensi Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) di Kantor Menko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2020).
Mahfud mengatakan, LPOI yang terdiri dari 14 organisasi masyarakat (Ormas) Islam itu mendatangi kantor Menko Polhukam guna membahas sejumlah isu, salah satunya terkait sistem khalifah dan Islamofobia.
"Ormas-ormas Islam ini sebenarnya dia agak gerah juga terhadap isu-isu sistem lain tegasnya, sistem khilafah yang sekarang yang ditawarkan yang sebenarnya itu agendanya merusak, merusak bangsa kita ini yang secara saat ini sudah sah berdiri sesuai dengan Islam. Kedua menghilangkan isu fobia terhadap Islam," kata Mahfud.
Baca juga: Bela Negara, Arti dan Penerapannya
Mahfud mengatakan, tuduhan pemerintah fobia terhadap umat Islam sama sekali tidak bisa dibenarkan.
Pemerintah, kata mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu, tak mungkin membenci umat Islam yang saat ini berjumlah 200 juta.
"Oleh sebab itu jangan terpancing kepada istilah Islamofobia," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Lutfi A Tamimi mengatakan, pemerintah tidak pernah membenci umat Islam di Indonesia.
Namun, banyak isu yang terkesan mengadu domba pemerintah dengan umat Islam.
Baca juga: Menjadi Influencer Bela Negara
"Nah sekarang diadu domba antara pemerintah sama umat Islam. No way, tidak ada khilafah di negeri ini loh adanya NKRI, adanya presiden," kata Lutfi.
Lebih lanjut, Lutfi mengatakan, LPOI juga akan mendukung program Bela Negara serta ikut bergabung dalam program pemerintah tersebut.
"Dan insya Allah kami akan bikin bela negara yang terbesar di Indonesia dari Menteri Polhukam ini," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.