Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Gerindra Kritik Kepemimpinan Anies, Disebut Tak Fokus dan Tidak Jelas

Kompas.com - 31/12/2019, 14:49 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Gerindra Kamarussamad mengkritik kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selama dua tahun terakhir.

Kamarussamad menyebut, Anies banyak membuat kebijakan dan program, tetapi fokusnya tidak jelas.

"Saya lihat justru kepemimpinan Gubernur Anies ini penuh dengan fokus yang tidak jelas," katanya dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2019).

Kamarussamad mencontohkan, salah satu langkah maju Anies adalah menggelontorkan banyak insentif untuk guru-guru mengaji.

Namun pada saat bersamaan, ada seorang nenek warga Koja, Jakarta Utara, yang menggendong almarhum cucunya ke rumah sakit karena tidak tersedia ambulans.

Baca juga: F-Gerindra DPRD DKI Sindir Fraksi Pengkritik Anies Tak Cerdas

Peristiwa yang terjadi pertengahan September 2019 itu mencerminkan minimnya fasilitas dasar kesehatan untuk masyarakat Jakarta.

"Di aspek pendidikan dia maju, tapi di aspek pelayanan kesehatan dia terabaikan, ada sesuatu yang missed di situ," ujar Kamarussamad.

Selain itu, peristiwa kesalahan penyusunan anggaran berupa pembelian lem Aibon yang berujung pada pemberhentian sejumlah pelaksana harian (PLH) di pemda DKI, juga dinilai sebagai kesalahan Anies.

Sebab, menurut Kamarussamad, gubernurlah yang mendapat kuasa penggunaan anggaran. Sedangkan para PLH merupakan bagian dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menjalankan kebijakan sesuai arahan gubernur.

"Hal ini menunjukkan leadership Pak Anies dalam kebijakan pemerintahan masih sangat diragukan," ujarnya.

Baca juga: Survei: Anies Baswedan Gubernur Terpegah dan Tervokal 2019

Tidak hanya itu, Kamarussamad menilai bahwa Anies mencoba menempatkan posisi gubernur untuk kepentingan politik.

Misalnya, memanfaatkan momen-momen perayaan keagamaan untuk menggalang perhatian kelompok tertentu.

Padahal, hal yang lebih urgen dari persoalan di Jakarta adalah kebutuhan akan lapangan pekerjaan.

Sebaliknya, Kamarussamad memberikan nilai yang baik untuk kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Ia menyebut bahwa Jokowi banyak melakukan perubahan, khususnya terkait kebijakan ekonomi. Mulai dari pembangunan gedung di kampung terpencil dan perbatasan, hingga pembangunan tol.

"Menghubungkan satu kabupaten dengan kabupaten lain dengan jalan tol, kemudian membangun bendungan, kemudian mendorong adanya irigasi-irigasi khususnya di sektor pertanian," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com