JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap tak ada spekulasi negatif dalam perkembangan kasus penyiraman air keras penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Jokowi meminta publik memberi kesempatan kepada Polri untuk menyelesaikan kasus tersebut hingga tuntas.
"Jangan sebelum ketemu ribut, setelah ketemu ribut. Berikanlah polisi kesempatan untuk membuktikan bahwa itu benar-benar motifnya apa. Semuanya, jangan ada spekulasi-spekulasi terlebih dahulu. Wong baru ditangkap kemarin," kata Jokowi, dikutip dari siaran pers Istana, Senin (30/12/2019).
Baca juga: Jokowi: Sekarang yang Dibutuhkan Tak Hanya Ijazah, tapi Skill
Kepala Negara juga meminta semua pihak untuk mengawal bersama proses hukum terhadap kedua tersangka.
Hal tersebut agar penangkapan keduanya tidak menimbulkan spekulasi-spekulasi yang negatif.
Dengan mengawal bersama proses hukumnya, Presiden berharap peristiwa serupa tidak akan terulang lagi di masa yang akan datang.
"Yang paling penting kawal bersama, jangan sampai ada spekulasi-spekulasi yang negatif. Ini kan baru pada proses awal penyidikan dari ketemunya tersangka itu, pelaku itu. Nanti kita ikuti terus, dikawal terus, sehingga benar-benar apa yang menjadi harapan masyarakat itu ketemu," lanjut Presiden.