Maka dari itu, Alghiffari meminta polisi menjelaskan keterkaitan kedua pelaku dengan sketsa wajah yang pernah dirilis aparat.
2. Kejanggalan motif menurut Novel
Novel melihat ada hal yang aneh terkait motif kedua pelaku tersebut.
Sebab, salah satu tersangka, RB, sempat melontarkan ketidaksukaannya pada Novel dan menganggapnya pengkhianat sehingga nekat menyerang penyidik KPK itu.
"Saya seharusnya mengapresiasi kerja Polri, tapi keterlaluan bila disebut bahwa penyerangan hanya sebagai dendam pribadi sendiri dan tidak terkait dengan hal lain, apakah itu tidak lucu dan aneh?" ucap Novel, seperti dikutip Antara, Jumat.
Kendati demikian, Novel enggan berkomentar lebih jauh terkait proses investigasi yang berlangsung.
Baca juga: Novel: Keterlaluan kalau Disebut Motif Penyerangan Hanya Dendam Pribadi
Ia pun mengaku menunggu proses selanjutnya.
3. Kapolri prihatin anggotanya terlibat
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mengaku prihatin dengan penangkapan dua penyerang Novel, sebab keduanya merupakan anggota polisi aktif.
"Sebagai pimpinan Polri saya mengapresiasi pelaksanaan tugas dan kinerja namun di balik itu saya juga prihatin karena ternyata pelakunya anggota Polri," kata Idham di Auditorium PTIK, Sabtu (28/12/2019).
Idham pun meminta publik memberi waktu bagi penyidik untuk melakukan proses penyidikan.
Ia sekaligus meminta agar asas praduga tak bersalah diterapkan selama proses penyidikan berlangsung.
Baca juga: Kapolri: Saya Prihatin, Ternyata Penyerang Novel Anggota Polri
4. Diapresiasi Ketua KPK
Apresiasi mengalir dari Ketua KPK Firli Bahuri terkait penangkapan tersebut.
"Saya selaku pimpinan ketua KPK menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya di bawah nakhoda Bapak Kapolri Jenderal Idham Azis saya menyampaikan sukses dan selamat kepada seluruh jajaran kepolisian," kata Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jumat.