"Tidak mungkin pelaku hanya berhenti di dua orang ini. Oleh karena itu perlu penyidikan lebih lanjut hubungan dua orang yang saat ini ditangkap dengan kasus yang ditangani Novel/KPK," ujar Alghiffari.
Di samping itu, Alghiffari juga mengungkap kejanggalan dalam penangkapan kedua pelaku. Salah satunya mengenai adanya informasi yang justru menyebut kedua pelaku itu menyerahkan diri ke polisi.
Alghiffari meminta polisi mendalami motif pelaku bila benar-benar menyerahkan diri. Polisi, kata Alghiffari, juga harus memastikan bahwa pelaku tersebut menyerahkan diri bukan untuk melindungi pelaku lainnya.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Dua Polisi Aktif Penyerang Novel Baswedan
"Kepolisian harus mengungkap motif pelaku tiba-tiba menyerahkan diri, apabila benar bukan ditangkap. Dan juga harus dipastikan bahwa yang bersangkutan bukanlah orang yang 'pasang badan' untuk menutupi pelaku yang perannya lebih besar," kata Alghiffari.
Penangkapan pelaku penyerangan Novel yang memakan waktu lama membuat Polri mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menyebutkan, terungkapnya penyerang penyidik senior KPK sebagai kado pergantian tahun.
"Ini kado tahun baru yang manis," ujar Poengky saat dihubungi Kompas.com.
Poengky mengatakan, pihaknya menyambut baik pengungkapan kasus Novel Baswedan.
Dia mengatakan bahwa cepat lambatnya penanganan kasus Novel bukan menjadi ukuran.
"Sebentar atau lamanya penanganan kasus bukan ukuran. Yang penting lidik sidik dilakukan sesuai scientific crime investigation," kata dia.
Ketua KPK Firli Bahuri juga ikut mengapresiasi penangkapan tersebut. Ia mengatakan, kabar penangkapan pelaku penyerangan Novel merupakan kabar yang ditunggu-tunggu.
"Ini adalah jawaban yang telah lama ditunggu oleh rakyat Indonesia. Terima kasih," kata Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jumat.
Pelaku penyerangan dan teror terhadap Novel Baswedan baru berhasil diungkap Polri setelah kasus itu terjadi lebih dari 2,5 tahun.
Novel diserang pada 11 April 2017 saat berjalan menuju kediamannya, setelah menunaikan ibadah shalat subuh di Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel terluka parah. Dia sempat menjalani operasi mata di Singapura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.