Tsunami Aceh akhirnya menjadi titik balik bagi GAM, masyarakat Aceh, dan Pemerintah Indonesia. Bantuan pemerintah pusat mengetuk hati para pimpinan GAM untuk membuka ruang dialog.
Rakyat Aceh yang kenyang merasakan teror selama berlangsungnya penetapan status Daerah Operasi Militer di Serambi Mekkah bisa bernapas lega dengan adanya gencatan senjata.
Kalla memegang peran sentral dalam perundingan antara pemerintah pusat dengan GAM. Ia memimpin langsung tim juru runding.
Ia yang masih mendampingi SBY sebagai wakil presiden banyak ditentang pihak dari dalam negeri saat perundingan berlangsung.
Baca juga: Tangis Haru Mengenang Para Korban Tsunami Aceh, 14 Tahun Lalu…
Saat itu, DPR mengkritik keras perundingan tersebut karena menilai Pemerintah Indonesia direndahkan lantaran lokasi berunding berada di luar negeri, tepatnya di Helsinki, Finlandia.
Menurut Kalla, perundingan damai tidak mungkin dilaksanakan di dalam negeri. Alasannya, GAM pasti tak akan datang.
"(Jika perundingan di dalam negeri), mereka pasti bakal curiga akan ditahan. Apalagi pemerintah pernah menangkap para perunding GAM dan dijebloskan ke penjara," kata Kalla pada saat itu.
Tepat pada 15 Agustus 2005, perjanjian Helsinki ditandatangani oleh GAM dan pemerintah Indonesia, tanda perdamaian telah tercipta di Serambi Mekkah.
Peran Jusuf Kalla selengkapnya dapat dibaca dalam artikel ini: Jusuf Kalla dan Filosofi Serpa di Himalaya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.