Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KALEIDOSKOP 2019: Sejumlah Teror yang Guncang Indonesia, Bom Bunuh Diri hingga Penusukan Wiranto

Kompas.com - 25/12/2019, 07:48 WIB
Devina Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, ditusuk terduga teroris berinisial SA alias AR saat tiba di Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang pada 10 Oktober 2019.

Tak hanya Wiranto, Kapolsek Menes Kompol Daryanto juga ditusuk saat mengamankan pelaku.

Menurut polisi, SA hanya simpatisan JAD. SA diketahui merupakan rekrutan salah satu tokoh sentral JAD, yakni Abu Zee. Namun, SA tidak masuk dalam struktur jaringan tersebut.

Dalam melakukan aksinya, SA bahkan turut mengajak istrinya, FA, dan anaknya.

Dari hasil pemeriksaan terhadap pasangan suami istri tersebut, diketahui masing-masing orang menggunakan satu senjata.

Baca juga: Jaksa Agung Siap Terima Berkas Kasus Penusukan Wiranto

Namun, meski sudah diperintahkan SA untuk melakukan serangan, anaknya mengurungkan niat.

"Tapi anaknya mengurungkan niatnya karena dia tidak berani. Yang berani melakukan itu Abu Rara sendiri dan istri," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, 17 Oktober 2019.

Kini, sang anak yang berinisial R menjalani rehabilitasi di Rumah Aman Kementerian Sosial.

Usai kejadian itu, Densus 88 menangkap total 40 terduga teroris selama 10-17 Oktober 2019. Jumlah itu termasuk pasangan suami istri pelaku penusukan terhadap Wiranto.

Menurut polisi, kelompok tersebut berkomunikasi secara terstruktur, sistematis, dan intens melalui media sosial. Bahkan, mereka juga disebutkan aktif menggunakan Telegram.

5. Polrestabes Medan

Mendekati penghujung tahun 2019, Indonesia kembali digemparkan dengan peristiwa bom bunuh diri.

Peristiwa itu terjadi di Markas Polrestabes Medan, Sumatera Utara, pada 13 November 2019.

Pelaku diketahui berinisial RMN (24), yang kesehariannya berprofesi sebagai pengemudi ojek online (ojol).

Ia pun diduga telah terpapar radikalisme. Dalam menjalankan aksinya, RMN dibantu dua rekannya untuk membuat bom.

Baca juga: Kelanjutan Kasus Bom di Polrestabes Medan, 4 Tersangka Dilepas, Satu Dibawa ke Jakarta

"Dalam proses investigasinya, pemeriksaan terhadap beberapa orang terdekat tersangka tersebut, baru terungkap siapa-siapa yang berperan untuk mempersiapkan saudara RMN itu melakukan suicide bomber," tutur Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, 18 November 2019.

Hingga 19 November 2019, polisi telah menetapkan 30 tersangka terkait peristiwa bom bunuh diri tersebut.

Termasuk di dalamnya, tiga orang yang meninggal dunia, yakni RMN dan dua orang yang ditangkap di Desa Kota Datar, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang.

Para tersangka terdiri dari 3 orang perempuan dan 24 laki-laki. Mereka memiliki peran yang bermacam-macam, mulai dari bendahara, perakit maupun perekrut.

Namun, secara keseluruhan, hingga 2 Desember 2019, Densus 88 telah menangkap 92 terduga teroris usai peristiwa bom bunuh diri itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com