Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KALEIDOSKOP 2019: Sejumlah Teror yang Guncang Indonesia, Bom Bunuh Diri hingga Penusukan Wiranto

Kompas.com - 25/12/2019, 07:48 WIB
Devina Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Pelaku diketahui berinisial RA (22) dan memiliki pekerjaan sebagai penjual gorengan.

Berdasarkan keterangan polisi, RA telah terpapar paham radikalisme. Ia merupakan terduga teroris lone wolf atau bertindak sendiri.

Menurut polisi, berdasarkan sejumlah barang bukti yang ditemukan di rumahnya, bom yang digunakan berjenis low explosive.

Baca juga: Pascaledakan Bom Bunuh Diri, Pos Polisi Kartasura Sukoharjo Kembali Berfungsi

RA menggunakan bom itu di pinggang saat melakukan aksinya.

Polisi menyatakan bahwa RA masih amatir. Sebab, aparat belum menemukan rekam jejak aksi pelaku.

RA pun menderita luka parah akibat aksinya. Selain pelaku, tidak ada korban lainnya.

3. Penyerangan dengan modus melapor

Berbeda dengan peristiwa sebelumnya, terduga teroris berinisial IM berpura-pura ingin membuat laporan dalam aksinya menyerang anggota polisi.

IM menyerang seorang anggota Polsek Wonokromo, Surabaya, dengan senjata tajam pada 17 Agustus 2019.

Berdasarkan keterangan polisi, IM melakukan aksinya atas kehendak sendiri alias self radicalism.

IM belajar mengenai paham radikal secara otodidak dari internet atau perseorangan.

Baca juga: Aksi Teror Polsek Wonokromo, Terekam CCTV hingga Terkait Bom Gereja Surabaya

Bahkan, IM juga terkait dengan pelaku pengeboman gereja di Surabaya satu tahun lalu.

"Dia masih punya keterkaitan dengan pelaku bom gereja di Surabaya tahun lalu," kata Kapolri saat itu, Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian di RS Bhayangkara Polda Jatim, 19 Agustus 2019.

Sehari-hari, IM bekerja sebagai penjual sempol dan makaroni.

Akibat aksinya, korban yang bernama Aiptu Agus Sumarsono, mengalami luka sabetan senjata tajam di bagian kepala dan tangan.

4. Penusukan Wiranto

Pada tahun ini, peristiwa teror juga pernah melibatkan pejabat negara.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com