Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, penghapusan UN membahayakan kualitas pendidikan Indonesia.
Hal itu disampaikan Kalla menanggapi usulan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno soal penghapusan UN dalam debat ketiga Pilpres 2019.
"Jadi kalau mau dihapuskan justru berbahaya bagi kualitas pendidikan nasional. Ada Ujian Nasional saja pendidikan kita masih rendah, apalagi kalau tidak ada," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (19/3/2019).
Kalla menambahkan UN penting untuk mengevaluasi mutu pendidikan secara nasional. Lewat UN, pemerintah bisa memetakan daerah mana saja yang belum mencapai standar sektor pendidikannya.
Baca juga: Wapres Sebut Penghapusan Ujian Nasional Membahayakan Kualitas Pendidikan
Saat ditanya usulan Sandiaga yang menghendaki UN diganti dengan penelusuran minat dan bakat, Kalla menilai hal itu tidak realistis.
"Wah itu dibutuhkan berapa siswa tiap tahun, 5 juta, bagaimana bisa menguji bakatnya 5 juta orang setahun? Itu bagaimana caranya?" ujar Kalla lagi.
Sementara itu, Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengkritik usul calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno yang hendak menghapuskan Ujian Nasional.
Ia menilai usulan tersebut hanya untuk mencari perhatian publik dan bukan solusi yang tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Muhaimin juga menilai usulan tersebut sepintas menarik namun bukan merupakan substansi untuk menyelesaikan masalah pendidikan. Selain itu, kata Cak Imin, penghapusan UN justru akan membuat siswa malas belajar.
"Tentu itu isu yang orang lagi pusing mikirin UN jadi tertarik. Itu saja tujuannya. Jadi bikin malas belajar itu," kata Cak Imin, sapaannya, melalui keterangan tertulis, Senin (18/3/2019).
Baca juga: Muhaimin Kritik Ide Sandiaga Hapus Ujian Nasional
Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menduga, program cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno yang akan menghapus UN hanya demi kepentingan elektoral.
Menurut dia, program ini diusung Sandiaga lantaran paslon nomor urut 02 ingin meraih dukungan dari pemilih milenial yang berada di usia sekolah.
Ace mengatakan, wacana penghapusan UN sudah muncul sejak masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK).
Jika isu ini kembali dimunculkan dengan argumen UN merupakan pemborosan anggaran, Ace mengatakan, hal itu sangat naif.
Sebab, UN merupakan standar untuk mengukur kompetensi kelulusan siswa secara nasional.