JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pendiri sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Hanura, Yus Usman Sumanegara menyatakan, pakta integritas yang ditagih mantan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto terkait kepemimpinan Oesman Sapta Odang tidak pernah dibahas dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Hanura.
Pakta integritas itu, menurut Wiranto, menyebutkan bahwa OSO hanya menjabat sebagai ketua umum hingga 2019.
Akan tetapi, Yus mengungkapkan, ketika itu, ia menjadi salah satu pemimpin sidang Munaslub Partai Hanura. Namun, pakta integritas yang kini diributkan Wiranto tidak pernah dibahas saat itu.
"Pakta integritas itu kebetulan saya saat itu pimpinan sidang musyawarah luar biasa, tidak pernah dibahas dan bukan merupakan keputusan Munaslub," kata Yus di Kantor DPP Partai Hanura, City Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2019).
Baca juga: Setelah Lawan Sudding, Kini OSO Berhadapan dengan Wiranto di Hanura...
Yus merasa heran, karena Wiranto mengungkit adanya pakta integritas terkait dipilihnya OSO sebagai Ketua Umum Partai Hanura.
"Jadi kami enggak tahu, tahu-tahu baru belakangan ini. Sepanjang berjalan 2-3 tahun ini tidak pernah," ujar dia.
Lebih lanjut, Yus mengatakan, pada saat Munaslub penyerahan jabatan Wiranto ke OSO, awalnya mantan Ketua DPD RI itu belum bersedia untuk ditunjuk menjadi ketua umum.
Namun, kata dia, Wiranto mendesak OSO untuk menjabat sebagai ketua umum, sehingga terpilih secara aklamasi.
"Tapi karena didesak, dipaksa oleh Pak Wiranto dan kemudian Pak Wiranto barangkali mengkondisikan, sehingga terpilihlah Pak OSO secara aklamasi," kata dia.
Sebelumnya, Wiranto meminta Oesman Sapta Odang (OSO) mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Hanura.
Baca juga: Fakta-fakta Konflik Hanura Kubu OSO Vs Wiranto Sepanjang 2019
Wiranto mengatakan, dalam pakta integritas yang ditandatangani OSO dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 2016 disepakati bahwa mantan Ketua DPD itu hanya menjabat sebagai ketua umum Partai Hanura hingga 2019.
Pada Munaslub itu, OSO menggantikan Wiranto sebagai ketua umum Hanura.
"Saksinya ada Subagyo HS, beliau (OSO) akan menggantikan saya. Beliau menjabat Ketum sampai tahun 2019," kata Wiranto di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Wiranto menjelaskan, dalam pakta integritas itu juga disebutkan bahwa OSO berjanji akan taat pada AD/ART partai hingga meningkatkan suara Hanura di Pemilu 2019.
"Dan akan menambah suara di DPR pada pemilu yang akan datang, akan memasukkan teman-teman di DPD untuk menjadi caleg Hanura, paling tidak 36 orang, malah ditambah menjadi 50 orang, Pak Subagyo dengar sendiri," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.