Namun, proses pembangunannya sempat berhenti dan baru akan dilanjutkan kembali.
Selama proses tersebut, ia menilai bisa jadi ada komunikasi yang stagnan kepada warga setempat.
Untuk itu, Moeldoko memastikan pemerintah dan PT Pertamina akan kembali melakukan sosialisasi.
"Bisa juga terjadi stagnan dalam berkomunikasi, tapi yakin lah bahwa persoalan itu enggak terlalu sulit untuk dikomunikasikan," kata dia.
Baca juga: Kilang Jokowi Tak Terbangun, Salah Mafia Migas?
Sementara itu, Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke kilang PTTI meminta kilang tersebut selesai dalam waktu 3 tahun.
"Tidak lebih dari 3 tahun, harus rampung semuanya. Mintanya tadi 4 tahun, 3 tahun harus rampung semuanya. Entah itu dengan kerja sama, entah itu dengan kekuatan sendiri. Saya kira ada pilihan-pilihan yang bisa diputuskan segera," kata Jokowi.
Kilang TPPI sendiri sudah dibangun sejak lebih dari dua dekade lalu, tetapi kemudian tersendat karena beberapa masalah.
Setelah TPPI diakuisisi, PT Pertamina (Persero) akan membangun TPPI menjadi pabrik petrokimia terpadu.
Apabila telah berproduksi secara penuh, kata Presiden, TPPI memiliki potensi yang bisa menghemat devisa hingga 4,9 miliar USD atau lebih kurang Rp 56 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.