Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sri Mulyani Berkiprah di Panggung Internasional karena Megawati

Kompas.com - 22/12/2019, 16:37 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa kiprahnya di dunia internasional pertama kali karena peran Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri.

Sri Mulyani mengatakan bahwa Megawati yang pertama kali menugaskannya menjadi Executive Director International Monetary Fund (IMF).

Hal itu diungkapkan Ani, panggilan Sri Mulyani, saat acara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang bertajuk "Perempuan Hebat untuk Indonesia Maju" di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Minggu (22/12/2019).

Baca juga: Saat Menkumham Sebut Megawati Ibu Ketum di Rapat BPIP

"Sebetulnya peranan saya di dunia internasional pertama kali itu karena Bu Megawati. Karena Ibu itu yang memberikan surat tugas saya menjadi Executive Director di IMF. Itu pertama kali adalah karena Bu Mega yang menugaskan kepada saya," kata Sri.

Sri Mulyani mejabat sebagai direktur eksekutif IMF sejak 2002 hingga 2004. Di kala menjabat di IMF, ia mewakili Indonesia dan 11 negara lainnya.

Menurutnya, sejak saat itu ia mulai mengenal institusi IMF dan Bank Dunia atau World Bank.

Ani mengatakan bahwa tugasnya sebagai executice director adalah memperjuangkan suara IMF terkait kebijakan yang memengaruhi suatu negara.

Kemudian, ia menjabat sebagai Managing Director World Bank di era kepemimpinan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau sejak 2010 hingga 2016.

"Tentu ini adalah suatu kesempatan sesudah saya mengemban tugas waktu itu secara publik, mulai dari sekretaris dewan ekonomi nasional waktu Ibu Mega menjadi wapres. Kemudian menjadi menteri Bappenas dan menteri keuangan," ungkapnya.

Baca juga: Megawati: Panglima TNI Boleh Enggak dari Perempuan? Presiden Saja Boleh

Menurutnya, dua lembaga internasional tersebut memang mengakomodasi perempuan untuk menduduki jabatan strategis.

Ani menuturkan bahwa kedua institusi internasional tersebut memang memperjuangkan kesetaraan gender.

"Jadi buat mereka, mereka membutuhkan perempuan kayak saya sebagai face of the World Bank dan juga sekaligus untuk menunjukan bahwa perempuan itu bisa menduduki," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com