Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Pelantikan Pimpinan Baru KPK, Agus Rahardjo: Kita Mendukung...

Kompas.com - 20/12/2019, 14:26 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2014-2019, Jumat (20/12/2019), menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta.

Mereka adalah Agus Rahardjo, Saut Situmorang, Laode M Syarif dan Basaria Pandjaitan.

Agus cs mengaku datang untuk menghadiri pelantikan pengganti mereka, yakni Firli Bahuri, Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango, dan Nurul Ghufron.

Firli dkk diketahui akan memimpin KPK selama periode 2019-2023.

Baca juga: ICW Pesimistis dengan Kepemimpinan Firli Bahuri di KPK

Kepada wartawan, Agus mengatakan, kedatangan ia dan rekannya menandakan bahwa mereka mendukung pimpinan baru KPK.

"Kita sudah digantikan oleh pimpinan baru, ya perlu kita dukung supaya langkah-langkah untuk pencegahan maupun untuk pemberantasan korupsi bisa lebih efektif di waktu yang akan datang," kata Agus.

Agus juga menyatakan dukungan kepada anggota Dewan Pengawas KPK yang akan dilantik bersamaan dengan pimpinan KPK.

Kelima anggota Dewan Pengawas KPK, yakni Artidjo Alkostar, Albertina Ho, Syamsuddin Haris, Harjono dan Tumpak Hatarongan Panggabean.

Laode M Syarif menambahkan, tokoh yang dipilih Presiden Jokowi menjadi Dewan Pengawas KPK adalah orang-orang baik.

Meski, ia juga masih mengkritik tugas dewan pengawas yang berwenang menyetujui penyadapan, penyitaan dan penggeledahan.

Baca juga: Ini 5 Anggota Dewan Pengawas KPK Pilihan Jokowi

"Yang jadikan polemik dari awal bukan soal orangnya, tapi soal tugas dewas itu enggak mengawasi tapi menyetujui," ujar Laode.

"Tapi orang yang dipilih benar mereka, kita support seratus persen. Saya pikir beliau mengetahui KPK," lanjut dia.

Pengamatan Kompas.com, Agus Rahardjo cs tiba di Istana sekitar pukul 13.45 WIB.

Adapun, pelantikan sendiri akan berlangsung pukul 14.30 WIB di Istana Negara. 

 

Kompas TV

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang, menyampaikan, pihaknya tidak bisa menilai, dari tiga nama yang beredar, yang menjadi Dewan Pengawas KPK. Dewan pengawas harus memiliki integritas yang tinggi. KPK pun menegaskan, pihaknya tidak pernah, memberikan nama rekomendasi, kepada Presiden. 


Saut Situmorang menjelaskan bahwa integritas dewan pengawas dilihat dari sembilan nilai kerja yang dijalani selama ini. Salah satunya adalah jujur, peduli, mandiri, dan berani. Namun, tidak menutup kemungkinan apabila nantinya dewan pengawas yang baru justru mempunyai lebih dari Sembilan nilai tersebut. 


Sebelumnya, beredar tiga nama calon Dewan Pengawas KPK pilihan Presiden Joko Widodo. Tiga nama itu di antaranya, Artidjo Alkostar, Taufiequrachman Ruki, dan Albertina Ho. Mereka dinilai tepat dan memiliki rekam kerja yang baik. 


Namun, menurut Laode Muhammad, Wakil Ketua KPK, Presiden telah memilih nama-nama yang tepat untuk menjadi Dewan Pengawas KPK. Selama ini menurut Laode, mereka memiliki rekam kerja yang baik.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com