Mahfud mengatakan, saat ini budaya partriarki masih menjadi persoalan di tengah masyarakat.
Budaya tersebut menganggap perempuan berada di posisi yang tak setara dengan laki-laki.
Oleh karena itu, kata Mahfud, isu perlindungan perempuan menjadi salah satu bagian penting dalam sektor keamanan.
Perempuan adalah tiang negara
Mahfud juga mengutip hadits nabi yang menyebutkan bahwa perempuan adalah tiangnya negara.
Oleh karena itu, kata dia, seluruh pihak harus mendukung segala bentuk kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan.
"Kata hadits Nabi, Al-mar'atu imadul bilad, perempuan itu tiangnya negara. Itu hadits," kata Mahfud.
Baca juga: Komnas Perempuan: Kekerasan di Era Digital Semakin Kompleks
Oleh karena itu, kata Mahfud, apabila sebuah negara baik maka ini berkat peran baik perempuan pada umumnya.
Perempuan, kata dia, merupakan ibu bangsa yang harus melahirkan generasi bermutu.
"Sehingga mereka harus mendapat perlindungan secara hukum," kata dia.
Dibandingkan Jepang, perempuan Indonesia lebih baik
Di Indonesia, Mahfud menilai bahwa peranan perempuan sudah sangat terbuka.
Jika dibandingkan dengan Jepang, kata Mahfud, peran perempuan Indonesia sudah jauh lebih baik.
"Peran perempuan di Indonesia itu sudah sangat terbuka. Dibandingkan Jepang, Indonesia sudah jauh," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan, di Jepang, hampir tidak ada politisi perempuan, baik di parlemen maupun lembaga negara.