Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Hakim, Romahurmuziy Mengaku Menyesal Terjerat Kasus Suap

Kompas.com - 18/12/2019, 21:16 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Romy mengaku menyesal karena terjerat dalam kasus dugaan suap terkait seleksi jabatan di Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur.

Rasa penyesalan itu diutarakan Romy saat ditanya Ketua Majelis Hakim Fahzal Hendri pada sesi pemeriksaan terdakwa.

"Dengan peristiwa ini bagaimana perasaan saudara merasa salah kah atau bagaimana?" tanya hakim Fahzal ke Romy di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (18/12/2019).

"Secara pribadi saya menyesalkan kejadian ini yang mulia. Karena saya dilahirkan dalam tradisi politik dan mulai dari kakek buyut sampai dengan ibu saya anggota DPR," jawab Romy sambil menangis.

"Nama baik saya dihancurkan," kata dia.

Baca juga: Cerita Romahurmuziy yang Enggan Dibawa ke Jakarta Saat Kena OTT KPK

Menurut Romy, saat ini adalah masa yang sulit bagi keluarganya.

Ia mengaku kesulitan membangun rasa pengertian ke anak perempuannya yang menganggap dirinya selalu sibuk.

Sebab, ia sering menerima banyak tamu di rumahnya. Selain itu, Romy mengaku anaknya semakin terpukul dengan peristiwa ini.

"Kebetulan sedang lulus SD yang mulia pada waktu itu dan minta sekolah ke luar negeri. Pada waktu itu dia langsung minta sekolah ke luar negeri. (Anak Romy bilang) Saya benci Indonesia. Karena yang dia tahu ayahnya siang malam keluar dan hampir tidak ada waktu untuk bertemu atau mengurus dia," kata dia.

Baca juga: Romahurmuziy Mengaku Ditawari Tanda Terima Kasih oleh Muafaq Wirahadi

ketika terjerat kasus, Romy pun berusaha meyakinkan anaknya bahwa ia tidak menerima suap seperti yang dituduhkan.

"Karena memang sejak mahasiswa saya sudah berbisnis. Jadi saya katakan 'Kamu percaya ayah yang melakukan itu? Masuk akal kah ayah menerima Rp 50 juta dan apakah segila itu ayah menerima uang di depan banyak orang di lobi terbuka sebuah hotel yang sangat terkenal," tutur Romy mengingat pesannya ke anaknya.

Setelah itu, Romy kembali mengenang sulitnya memulihkan kepercayaan terhadap anaknya bahwa ia tidak bersalah.

"Beberapa bulan saya mencoba untuk memulihkan dia dan membujuk dia untuk tidak keluar negeri, karena siapa yang akan menemani. Dan secara pribadi tentu nama baik keluarga saya. Tentu tradisi politik dalam keluarga saya hancur namanya karena peristiwa yang ditimpakan kepada saya ini," kata dia.

Baca juga: Romahurmuziy Mengaku Serahkan Keputusan Calon Kakanwil Kemenag Jatim ke Lukman Hakim

Di sisi lain, lanjut Romy, kasus yang menjeratnya itu juga berpengaruh terhadap perolehan kursi PPP di parlemen.

Apalagi, ia ditangkap 32 hari sebelum Pemilu 2019 dilaksanakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com